Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag: 59% Warga AS Konsumsi Produk Organik

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Atase Perdagangan RI di Washington D.CM Ni Ayu Made Marthini menuturkan sebanyak 59% warga Amerika Serikat (AS) mengonsumsi produk-produk makanan dan minuman organik. Ini kesempatan bagi produk organik Indonesia menyerbu pasar Amerika.

Sedikitnya, 11 perusahaan Indonesia bersama Kementerian Perdagangan mengikuti pameran makanan spesial terbesar di AS, Summer Fancy Food Show (SFFS) 2015 yang digelar di Jacob Javits Center, New York, AS, untuk mengenalkan dan mempromosikan produk organik asal Indonesia.

Paviliun Remarkable Indonesia yang berlokasi sangat strategis tahun ini mengambil tema "Organic, Natural, Healthy". Kesebelas perusahaan ini mengusung produk mamin berkualitas dengan standar specialty food.

Made menuturkan bahwa warga AS antusias pada produk organik Indonesia. "Masyarakat AS sangat antusias mencoba, mencicipi, serta mempelajari produk organik dan alami di Paviliun Indonesia," jelas Made.

Beberapa perusahaan Indonesia yang hadir menampilkan berbagai macam produk gula organik, seperti gula aren (arenga sugar), gula kelapa (coconut sugar), dan gula palem (palm sugar). Gula aren dan gula kelapa merupakan warisan kuliner Indonesia yang telah digunakan oleh masyarakat Indonesia selama sekitar 3 ribu tahun. Produk ini dibawa oleh perusahaan seperti Javara, Bloom Agro, Rembyung Sakha, dan Coco Sugar.

Menurut Made, produk yang ditampilkan di Paviliun Remarkable Indonesia memiliki karakteristik sangat sesuai dengan minat konsumen dalam kategori ini. Yang menarik, katanya, konsumen AS tertarik dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang memiliki kepedulian sosial. Selain itu, produk mamin spesial Indonesia sangat sustainable dan ramah lingkungan.

"Menurut Specialty Food Association, sebanyak 84% konsumen specialty food merasa membeli produk yang diproduksi secara sustainable sangatlah penting dan 52% sangat mendukung charity," ujar Made.

Untuk itulah, Made menuturkan hampir seluruh perusahaan Indonesia yang ikut pameran tahun ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani mereka masing-masing.

Berdasarkan data dari U.S Department of Commerce yang diolah oleh Kantor Perwakilan Perdagangan di AS, ekspor produk mamin manufaktur dan spesial Indonesia ke AS pada 2014 sebesar USD 591 juta atau naik 7,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar USD 551 juta.

Lebih Sehat

Sementara itu, CEO Rembyung Sakha Megan Sun, menyatakan produk gulanya dapat menggantikan regular table sugar (one-on-one replacement).

"Gula aren lebih sehat karena rendah glycemix index (GI) dan rasanya juga lebih kaya dengan sedikit rasa karamel. Gula ini merupakan sumber energi yang baik karena diserap tubuh secara lambat," ujar Megan.

CEO Coco Sugar Amir Sudjono yang membawa produk gula kelapa juga mengungkapkan keunggulan produknya. "Gula kelapa terbukti rendah kandungan GI sehingga lebih ramah untuk konsumen yang memiliki diabetes," katanya. Gula kelapa juga dinilai paling sustainable dari sisi proses dan ramah lingkungan.

Sedangkan, CEO Bloom Agro Emily Sutanto menerangkan bahwa produk Volcano Rice kaya kandungan mineral, terutama magnesium dan zinc, karena ditanam di daerah penggunungan vulkanik. Sementara itu, Rainforest Rice miliknya mengandung zat antioksidan, zat besi, dan berserat tinggi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Sebelas perusahaan tersebut antara lain PT Tripper Nature Bali, PT Kampung Kearifan Indonesia (Javara), Wira Corp, PT Sababay Winery, PT Coco Sugar Indonesia, PT Anggana Catur Prima, CV Rembyung Sakha, PT Pondan Pangan Makmur Indonesia, PT Bloom Agro, PT Sunrei Food Products, dan PT Kalbe Farma. Partisipasi sebelas perusahaan Indonesia tersebut difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan RI melalui kantor perwakilannya di AS dengan didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perindustrian.

Pameran SFFS yang digelar di Jacob Javits Center, New York, AS, ini akan berlangsung hingga tanggal 30 Juni 2015. Partispasi Indonesia di SFFS 2015 diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan R.I. didukung oleh Kementerian Luar Negeri R.I. dan Kementerian Pertanian R.I.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: