Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Semen Turun, Indocement Revisi Target

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merevisi target yang telah ditetapkan akibat pasar semen mengalami penurunan.

"Kondisi ini mendorong kami merevisi target dari sebelumnya lima persen, kami kembali ke nol persen," kata Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya dalam acara silaturahim bersama wartawan regional Bogor di Wisma Indocement, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Dia mengatakan target revisi itu bermakna positif, jika tidak naik ini flat, kalaupun naik mungkin sekitar satu sampai dua persen. Christian mengatakan pihaknya dapat memahami situasi tersebut, karena saat ini pasar semen mengalami penurunan.

Untuk mensiasatinya, menurut dia, ke depan akan ada tren baru yakni komposisi semen akan berubah yang tahun lalu 79 persen untuk semen kantong dan 21 persen semen curah. Sampai bulan Mei ini akan berubah menjadi 23 persen semen curah dan 77 persen semen kantong.

"Ini menandakan konsumsi infrastruktur pelan-pelan akan menjadi pegang peranan yang makin penting. Sampai saat ini komposisi infrastruktur dari total permintaan, kontribusinya hanya 10 sampai 12 persen dari total. Tentunya kalau infrastruktur ditambah, mudah-mudahan permintaan bisa naik tahun depan," jelasnya.

Ia mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan penurunan pasar Indocement hingga sembilan persen di antaranya banyaknya kompetitor, dan kelebihan pasokan yang saat ini mencapai 10 sampai 20 juta ton di tahun ini.

"Kelebihan suplai 10 sampai 20 juta ini menjadi kendala kita untuk bisa bersaing, jadi untuk bersaing kita butuh strategi khusus," katanya.

Cristian menyebutkan meski sedang mengalami krisis penurunan pasar, Indocement masih melakukan sejumlah proyek sangat penting untuk masyarakat sekitar, antara lain program rumah tidak layak huni, sekolah tukang semen Tiga Roda (Setara), kampung ramah lingkungan, serta bantuan dana lunak untuk masyarakat yang berwirausaha.

"Program CSR tidak kami hentikan meskipun saat ini Indocement sedang mengalami penurunan penjualan sampai sembilan persen," katanya.

Menurut dia, pihaknya optimistis penjualan semen akan naik setelah lebaran karena sudah musim kuartal keempat, bersamaan dengan musim kering, dan dana pembangunan infrastruktur sudah turun, seiring tender sudah mulai dilakukan sehingga proyek pembangunan mulai berjalan.

"Mudah-mudahan kalau tidak ada apa-apa, Indocement bisa tinggal landas. Karena itu kita pasang target nol persen artinya positif," katanya.

Saat ditanya apakah penurunan pasar semen karena perlambatan ekonomi nasional, Christian menilai kondisi tersebut cenderung karena tender-tender pembangunan yang belum berjalan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan pemerintah bahwa proyek infrastruktur sedang dalam tahap tender dan penyerapan anggaran masih kecil.

Dia menambahkan meski pasar semen Indocement mengalami penurunan, namun pihaknya mampu memenuhi kebutuhan semen nasional. Saat ini kapasitas produksi Indocement sebesar 20,5 juta ton per tahun.

"Dari kapasitas yang kami miliki ini sudah memenuhi target nasional, ke depan kita akan memiliki pabrik yang menghasilkan 4,4 juta ton yang akan siap beroperasi 2016 nanti. Jadi totalnya produksi akan meningkat dari 20,5 juta ton yang ada saat ini," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: