Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daging Ayam dan Cabai Merah Penyebab Utama Inflasi Juni 2015

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen/inflasi pada Juni 2015 sebesar 0,54%.

Kepala BPS Suryamin mengatakan terjadi perubahan harga terhadap 848 komoditas yang turut mempengaruhi inflasi 0,54%.

"Inflasi 0,54% penyebab utamanya pertama kelompok daging ayam ras dengan perubahan harga 4,72% dengan andil 0,06%. Ini mempunyai bobot 1,22%. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan menjelang bulan puasa dan lebaran. Terjadi kenaikan di 64 kota IHK, kenaikan tertinggi di Palangkaraya dan Sampit sampai 29%, dan Tanjung naik sampai 28%. Kenaikan ini harus menjadi perhatian oleh pemerintah," kata Suryamin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/7/2015).

Kedua, lanjutnya, cabai merah dengan kenaikan 10,59% dengan andil terhadap inflasi 0,06% . Ini mempunyai bobot 0,49%. "Kenaikan ini akibat pasokan yang berkurang di sentra produksi," tambahnya.

Kenaikan cabai merah ini terjadi di 67 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Merauke sampai 78% dan Manokwari sebesar 76%. Ketiga telur ayam ras dengan kenaikan 6,74% dengan andil 0,05%. Ini mempunyai bobot 0,73%. "Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan menjelang bulan suci Ramadhan dan pasokannya mulai menurun," jelasnya.

Terjadi kenaikan di 78 kota IHK dengan kenaikan tertinggi di Sorong sampai 30% dan Wantampone 21%. Keempat bensin, yakni pertamax, dengan kenaikan 0,68%. "Harga pertamax yang sering naik turun mempunyai andil 0,03% dengan bobot 3,97%," katanya.

Kelima beras dengan kenaikan 0,62% dengan andil 0,02% dan bobotnya 3,77%. Keenam ikan segar dengan kenaikan harganya 0,77% sehingga andilnya 0,02%. Ketujuh apel perubahan harga 5,58% andil 0,02% dan apel bobotnya 0,29%.

"Pasokan yang berkurang sementara permintaan tinggi. Terjadi kenaikan di 53 kota IHK, tertinggi di Tasikmalaya sampai 20% dan Maumere 19%," jelasnya.

Kedelapan gula pasir dengan peruhan harga 3,45% mempunyai andil 0,02% dan bobotnya 0,48%. "Ini adanya kenaikan harga di tingkat distributor, sementara permintaan meningkat jelang lebaran," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: