Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Manado Inflasi 0,49 Persen pada Juni

Warta Ekonomi -

WE Online, Manado - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi 0,49 persen pada Juni 2015.

"Inflasi 0,49 persen tersebut karena adanya kenaikan indeks pada seluruh kelompok komoditas di Sulut," kata Kepala BPS Provinsi Sulut Faizal Anwar di Manado, Rabu (1/7/2015).

Manado mengalami inflasi sebesar 0,49 persen pada bulan Juni, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,32 pada Mei 2015 menjadi 119,91 pada Juni 2015. Inflasi tahun kalender, yaitu Juni 2015 dibandingkan dengan Desember 2014 tercatat sebesar 1,10 persen dan jika dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) sebesar 8,73 persen.

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain tomat sayur, angkutan udara, cakalang, kangkung, lemon, daun paku, tindarung, daging ayam ras, tarif listrik, selar, surat kabar harian, daun bawang, jeruk nipis, sawi putih dan minyak goreng," kata Faizal.

Sedankan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, beras, telur ayam ras, semen, pepaya, semangka, buncis, kayu lapis, seng, terong panjang, ikan asin belah, baronang, besi beton, kakap merah lolosi. Sedangkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada seluruh kelompok komoditas, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sandang sebesar 0,36 persen, kelompok kesehatan 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,27 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,94 persen.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulut Marthedy M Tenggehi mengungkapkan pada Juni 2015 ini seluruh kelompok memberikan sumbangan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,2674 persen.

"kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0111 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0131 persen, kelompok sandang sebesar 0,0198 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0071 persen," ungkapnya.

Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0175 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1551 persen.

Perbandingan antar kota di Pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, pada juni 2015 tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 1,13 persen dengan IHK 123,88, sedangkan inflasi terendah terjadi di Palu sebesar 0,03 persen dengan IHK 120,46. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: