Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perekonomian Melemah, Jokowi: Semua Pihak Jangan Pesimis

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Meskipun kondisi ekonomi saat ini sedang lesu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak agar tidak pesimistis. Ajakan ini disampaikan Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna  yang digelar di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

"Kita tahu bahwa kondisi ekonomi sekarang ini memang pada kondisi yang lesu. Tetapi kita tidak perlu pesimis," kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada sidang kabinet paripurna itu.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran RI, Jakarta, Rabu (1/7) menyampaikan, bahwa sampai semester I, perkiraan pertumbuhan adalah sebesar 4,9 persen. "Jadi, angka ini meningkat dari angka triwulan I yang tumbuh 4,7 persen," katanya.

Sementara itu, untuk inflasi mencapai 7,4 persen (year-on-year), tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,7 persen,  nilai tukar sebesar Rp12.964/dolar. "Untuk harga minyak mentah sebesar 56 dollar AS/barel, masih di bawah asumsi yaitu 60 dollar AS/barel," kata Menkeu. Sementara itu, lifting minyak mencapai 750,6 ribu barel/hari, dan lifting gas mencapai 1,16 juta barel/hari setara minyak.

Untuk inflasi sendiri, Badan Pusat Statistik telah mengeluarkan data angka inflasi Bulan Juni yaitu sebesar 0,54 persen. Dengan angka inflasi ini, berarti hingga tengah tahun (Januari-Juni 2015), inflasi mencapai 0,96 persen. "Ini berarti 6 bulan pertama, walau belum year-on-year, inflasi masih di bawah 1 persen," pungkas Menkeu.

Adapun realisasi defisit mencapai Rp 76,4 triliun pada semester I 2015 atau 0,66 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara proyeksi proyeksi pendapatan negara mencapai Rp 697,4 triliun atau 39,6 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sekitar Rp 1.761,6 triliun.

Penerimaan dari sisi perpajakan diperkirakan Rp 555,2 triliun atau 37,3 persen hingga semester I dari target APBN-P 2015. "Nominal lebih tinggi dari realisasi semester I tahun lalu. Persentase masih di bawah karena target perpajakan jauh di atas 2014," ujar Bambang.

Adapun realisasi Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 142 triliun  atau 52,8 persen dari target. Sementara belanja negara sebesar Rp 773,9 triliun  atau 39 persen dari total pagu belanja.

"Kementerian dan lembaga Rp 208,5 triliun atau 26,2 persen dari pagu. Non kementerian lembaga Rp 227,6 triliun atau  43,4 persen," tambah Menkeu.

Sementara, transfer ke daerah mencapai 50,8 persen atau Rp 337,7 triliun. Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, juga diikuti oleh seluruh menteri Kabinet Kerja. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: