Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan: Kekeringan Tidak Ganggu Swasembada

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis kekeringan yang melanda lahan pertanian di sejumlah wilayah di Indonesia tidak akan mengganggu target swasembada beras yang ditargetkan terwujud dalam tiga tahun.

"Mudah-mudahan, Insya Allah kekeringan ada tanda-tanda baik, karena luas tambah tanam kita ada kurang lebih 400 ribu hektar. Nah, kalau kekeringan katakanlah elnino lemah kemungkinan terkena 25 ribu sampai 30 ribu hektar yang puso. Berarti itu masih relatif aman, karena masih surplus 400 ribu hektar," kata Menteri saat menghadiri penutupan Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Tahun 2015 di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/7/2015).

Menurut menteri, dengan luas tambah tanam 400 ribu hektar tersebut target swasembada pangan masih aman dan dapat dicapai dalam waktu tiga tahun mendatang.

"Kita doakan tiga tahun swasembada," kata Menteri.

Menteri mengatakan, untuk menghadapi kekeringan yang terjadi di daerah-daerah, Kementerian Pertanian melakukan antisipasi sejak awal Januari sampai dengan hari ini.

"Karena kita ada wilayah endemis kekeringan setiap tahunnya kurang lebih 200 ribu hektar di seluruh Indonesia," katanya.

Dijelaskannya, langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian yakni membangun irigasi tersier, membangun embung, membagikan pompa air, kemudian membagikan alat mesin pertanian dan lainnya supaya mempercepat tanam dan panen.

"Jadi tanam bisa lebih cepat kalau menggunakan mesin rice transplanter, panen lebih cepat menggunakan mini combine harvester, dibanding kalau cara manual," katanya.

Selain itu, Menteri Pertanian juga sudah keliling ke lima provinsi yang dilanda kekeringan diantaranya Bojonegoro, Jawa Timur, ada 10 ribu hektar lahan pertanian terkena kekeringan.

"Di Bojonegoro kami langsung memberikan 300 unit pompa air, saat ini sudah tiba. Dan kami minta lahan itu diselamatkan semua," katanya.

Selanjutnya, kekeringan di Jawa Tengah meliputi daerah Pati, Demak dan Grobokan. Menteri langsung memberikan pompa untuk masing-masing daerah agar bisa mengalirkan air yang ada di sungai dan embung-embung. Di Jawa Barat, lanjut Menteri, ia mengunjungi daerah Cirebon dan Indramayu. Sama seperti daerah sebelumnya, Kementerian Pertanian kembali membagikan pompa untuk menyalurkan air dari sungai.

"Di Jawa Barat ada 11 ribu hektar yang terancam kekeringan apabila tidak ada tindakan. Tapi, kami sudah lakukan langkah penyelamatan dengan mendistribusikan pompa air," katanya.

Menteri menyebutkan, daerah paling kritis mengalami kekeringan adalah wilayah Indramayu. Tetapi masih bisa diselamatkan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengartikan terancam kekeringan itu sebagai Puso.

"Puso seluruh Indonesia itu kurang lebih ada 25 ribu hektar setiap tahun. Kita usahakan tahun ini rendah. Karena kita ada persiapan lebih awal," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: