Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Siapkan 20 Ribu Pompa Air Atasi Kekeringan

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Kementerian Pertanian siapkan 20 ribu unit pompa air untuk daerah-daerah yang wilayah pertaniannya dilanda kekeringan.

"Pompa tersebut digunakan untuk menyalurkan air dari sungai maupun embung-embung agar bisa mengairi sawah-sawah yang kering," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat menutup Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Tahun 2015 di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/7/2015).

Menteri mengatakan, ia telah berkeliling mengunjungi lima provinsi yang dilanda kekeringan. Daerah tersebut diantaranya Bojonegoro, Jawa Timur. Disana terdapat 10 ribu hektar lahan sawah yang terkena kekeringan.

"Kami langsung memberikan 300 unit pompa air, sekarang sudah tiba lokasi, kami minta semua lahan pertanian diselamatkan," kata menteri.

Selanjutnya, kata menteri, ia mengunjungi Jawa Tengah, beberapa daerah yang didatanginya yakni Pati, Demak, Grobokan. Sejumlah pompa air juga disalurkan di wilayah tersebut.

"Di Jawa Barat, kami ke Cirebon dan Indramayu, disana ada sekitar 11 ribu hektar lahan pertanian yang terancam kekeringan jika tidak ada tindakan. Kami berikan langsung pompa, dan sekarang sudah tiba," kata menteri.

Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), lanjut Menteri, pihaknya memberikan anggaran sebesar Rp11 miliar yang digunakan untuk membangun ribuan sumur dangkal di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), ditambah tambahan alat mesin pertanian.

"Kami sudah minta pemerintah daerah setempat untuk tidak menunda, karena ada 11 ribu hektar lahan kekeringan," katanya.

Menteri menyebutkan, Kementerian Pertanian telah mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi kekeringan sejak Januari sampai hari ini. Karena ada daerah endemis kekeringan yang terjadi setiap tahun lebih kurang 200 ribu hektar di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan, langkah pencegahan itu diantaranya membangun irigasi tersier, membangun embung, membagikan pompa air, kemudian membagikan alat mesin pertanian dan lainnya supaya mempercepat tanam dan panen.

"Jadi tanam bisa lebih cepat kalau menggunakan mesin rice transplanter, panen lebih cepat menggunakan mini combine harvester, dibanding kalau cara manual," katanya.

Menteri optimistis dengan langkah antisipasi yang sejak awal dilakukan, kekeringan tidak akan mempengaruhi target swasembada beras yang ingin dicapai dalam tiga tahun ini.

Ia mengatakan, peta kekeringan ini sudah ada, ada 200 ribu hektar setiap tahun wilayah endemis kekeringan. Pihaknya bertindak lebih awal, seperti di Kabupaten TTS, NTT, solusinya cukup sederhana, karena di wilayah tersebut terdapat sumur air tanah.

"Kami langsung minta ke Bupati, ada anggaran DAK dan tambahan anggaran, kita bantu benih, pupuk, dan macam-macam. Minta langsung dibangun 1.000 sumur dangkal, untuk 2.000 rumah tangga artinya dua rumah tangga miliki satu sumur. Ini merupakan solusi permanen di daerah menghadapi kekeringan," kata menteri. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: