Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Mulai Operasikan PLTP Kamojang 5

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy atau PGE mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang Unit 5 di Jabar secara komersial pada 29 Juni 2015 pukul 00.00 WIB.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero), induk usaha PGE, Wianda Pusponegoro di Jakarta, Sabtu (4/7/2015), mengatakan PLTP berkapasitas 35 MW itu telah mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero).

"Pengoperasian ini merupakan prestasi, karena lebih cepat dua bulan dari kontrak," katanya.

Menurut dia, pengoperasian PLTP tersebut akan memperkuat pasokan listrik nasional.

Apalagi, pembangkit listrik tersebut bersumber dari energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan akan menjadi sumber energi andalan di masa depan.

Wianda menambahkan, proyek tersebut menjadi salah satu tonggak penting bagi Pertamina untuk masuk ke era bisnis panas bumi secara penuh dengan mengerjakannya dari hulu berupa uap hingga menjadi listrik di hilir yang selanjutnya dialirkan kepada PLN.

"Dengan demikian diharapkan pengembangan panas bumi ke depan akan bisa berjalan dengan lebih cepat lagi," katanya.

PLTP Kamojang Unit 5 dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dibangun PGE sejak September 2013 dengan nilai investasi 104 juta dolar AS atau sekitar Rp1,3 triliun.

Sebagai kontraktor pelaksana rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) adalah konsorsium PT Rekayasa Industri dan Sumitomo.

Pada Minggu (5/7) pagi, Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan pengoperasian PLTP tersebut.

PLTP Kamojang 5 merupakan bagian rencana pemerintah membangun pembangkit sebanyak 291 unit dengan kapasitas total 42.940 MW dalam lima tahun (2015-2019).

Proyek tersebut terdiri atas program pembangkit baru sebesar 35.529 MW yang terdiri atas proyek PLN 9.945 MW dan IPP 25.584 MW dan pembangkit yang sedang dalam tahap pembangunan (on going) 7.411 MW yang terdiri dari PLN 4.193 MW dan IPP 3.218 MW.

Kamojang 5 masuk dalam pembangkit "on going" dengan skema IPP.

Total kebutuhan investasi pembangunan pembangkit 42.940 MW itu diperkirakan 53,663 miliar dolar AS.

Selain pembangkit, program tersebut didukung 732 proyek transmisi sepanjang 46.597 kilometer sirkuit (kms) dengan kebutuhan investasi 10,893 miliar dolar AS dan pembangunan 1.375 gardu induk berkapasitas 108.789 MVA senilai 8,386 miliar dolar.

Dengan demikian, total kebutuhan pendanaan megaproyek tersebut dalam lima tahun mencapai 72,942 miliar dolar atau setara Rp950 triliun. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: