WE Online, Medan - Manajemen Bulog Sumatera Utara menegaskan akan segera memastikan apakah 4.000 ton beras asal Jawa Timur yang berkutu itu layak konsumsi atau tidak.
"Hari ini, Senin, 6 Juli, Bulog akan memastikan, apakah beras PSO (public service obligation) asal Jatim (Jawa Timur) itu bermasalah atau tidak," kata Humas Bulog Sumut, Rudi Adlyn di Medan, Senin (6/7/2015).
Dia mengatakan itu pascaada keluhan pekerja bongkar muat beras bahwa bahan pangan tersebut bukan hanya berkutu, tetapi juga bau. Rudi menjelaskan, dia dan pejabat Bulog lainnya sedang di Pelabuhan Belawan untuk memastikan informasi soal beras yang berkutu dan berbau.
"Nanti informasi hasil pemeriksaannya ya," ucapnya.
Dia mengakui, beras asal Jatim itu sedang dalam proses bongkar setelah masuk ke Pelabuhan Belawan pada 3 Juli. Beras itu seperti bulan-bulan sebelumnya untuk kebutuhan rutin di Sumut yang berkisar hampir 12.000 ton per bulan. Menurut Rudi, akibat belum banyaknya pembelian beras petani lokal, Bulog Sumut masih harus mendapatkan pasokan dari daerah lain seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Dia menegaskan, kalaupun memang beras itu harus dipulangkan ke Jawa Timur, tidak ada masalah karena stok Bulog Sumut masih memadai atau bisa untuk empat bulan alokasi. Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba meminta Bulog menuntaskan permasalahan beras yang dilaporkan berkutu dan berbau.
"Yang pasti, beras Bulog yang diperuntukkan bagi penerima raskin (beras untuk warga miskin) dan bencana alam harus benar-benar layak konsumsi," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
