Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Makassar Terkena Imbas 'Delay' Akibat Terminal Terbakar

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Sejumlah warga Makassar menjadi korban "delay" (penundaan penerbangan) Pesawat Garuda akibat terbakarnya Terminal 2E Bandara Internasional Soekarno - Hatta, Jakarta, Minggu (5/7) pukul 05.50 WIB.

"Saya mengalami 'delay' sembilan jam. Jam 05.00 WITA (subuh), saya baru terbang dari Jakarta. Alhamdulillah sudah 'landing' di Makassar," ujar warga Makassar, Fauziah Zulfitri, di Makassar, Senin (6/7/2015).

Dia mengaku heran kenapa maskapai sekelas Garuda tidak siap menghadapi krisis. "Semua petugas panik. Nggak ada penjelasan, malah meninggalkan penumpang. Karena manajemen krisis teruji ketika menghadapi krisis," kata seorang 'trainer' tersebut.

Fauziah juga heran selama "delay" Garuda tidak memberikan kompensasi sama sekali. "Kami tidak ditawari makanan sampai subuh. Nggak ada kompensasi sama sekali. Yang saya heran juga kenapa ada banyak tentara," katanya.

Fauziah mengatakan permasalahan lain muncul ketika sudah tiba di Makassar sekitar satu jam, namun bagasi berupa dua koper belum ada.

"Petugas di Makassar tidak siap. Seharusnya diantisipasi. Sudah tahu pesawat delay sembilan jam. Penumpang membeludak, bagasi tidak ada. Yang 'handle' cuma dua orang," katanya.

Warga Makassar lainnya yang menjadi korban "delay" berkepanjangan pada Minggu (5/7) adalah Syamsul Arifin. "Saya juga jadi korban delay. Semestinya, boarding jam 06.00 WIB, tapi baru boarding jam 07.50 WIB. Di bandara banyak sekali yang delay seperti ke Yogyakarta, Bau Bau, Surabaya dan Bali. Yang parah ke Jayapura seharusnya pukul 13.30 WIB hingga pukul 07.50 Wita masih nunggu," katanya.

Menanggapi kejadian itu, Marketing & Sales Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk BO Makassar, Irfan Farhan Fuadi, mengatakan "delay" yang berkepanjangan itu merupakan efek domino.

"Pemberangkatan Garuda hampir 500 flight per hari. Dalam satu jam bisa 20 flight. Jadi, jika ada satu jam saja bermasalah maka efeknya cukup besar. Apalagi kejadian kemarin pada jam padat dan cukup lama," katanya.

Irfan mengatakan pihaknya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang dialami akibat insiden "force majeur" tersebut. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: