Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Dampak Yunani Terhadap Rupiah Sifatnya Situasional

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia menilai dampak hasil referendum Yunani yang menolak peminjaman dana talangan, tergantung pada sentimen investor internasional dalam menyikapi kondisi tersebut.

Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan, jika perilaku investor ramai-ramai menjual asetnya untuk beli US Dolar tentu itu akan berdampak pada rupiah dan mata uang negara lainnya.

"Kita lihat perilaku insvestornya, seberapa besar investor jual aset untuk beli US dolar. Kalau itu terjadi tentu US dolar semakin kuat, sehingga berdampak pada rupiah dan mata uang negara lainnya. Jadi sangat situasional sifatnya," ujar Peter saat ditemui di kantor BI, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Dia mengakui, jika memang akhirnya sentimen Yunani mengganggu fundamental rupiah, maka pihaknya akan langsung melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Tetapi, intervensi yang kami lakukan tidak semata-mata langsung menggunakan cadangan devisa. Kami lakukan secara terukur dan tidak menghambur-hamburkan cadev," pungkasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain memanfaatkan cadev, upaya intervensi terhadap ruiah dilakukan BI dengan mengimplementasikan bauran kebijakan moneter. "Kita melihat kondisi di Yunani bukan hal yang baru dan kita harapkan pengaruhnya tidak terlalu besar," imbuhnya.

Meski begitu, lanjutnya, BI akan tetap memantau pergerakan rupiah di pasar untuk menjaga volatility di luar kewajaran. "Makanya, kami terus watch rupiah setiap waktu. BI akan turun ke pasar kalau ada volatility yang di luar kewajaran," ujar Peter.

Dia mengatakan, upaya mengontrol laju rupiah yang dibarengi dengan langkah intervensi akan dilakukan BI jika pergerakan rupiah terhadap dollar AS sudah keluar dari jalur fundamental. "Kami tidak mematok level rupiah di angka tertentu dan tidak bisa memastikan besaran penurunan rupiah akibat Yunani," tuturnya.

Peter menambahkan, sejauh ini kegiatan perdagangan Indonesia dengan Yunani tidak terlalu besar, sehingga permasalahan ekonomi di Yunani tidak terlalu besar pengaruhnya bagi neraca perdagangan domestik. "Kita sedikit sekali jalin kerjasama perdagangan dengan Yunani," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: