Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terminal 2E Terbakar, Ini Kata Dirut Garuda

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengaku pihaknya telah membuka crisis centre dengan status emergency response plan (ERP) dan melaksanakan prosedur manual check in pax and baggage dalam kejadian terbakarnya Terminal 2E di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu kemarin.

Hal itu, ujar Arif, karena mengingat kejadian tersebut telah terjadi tiga gelombang antrean mulai dari antrean di jalan sampai di tempat check in, yakni di check in counter dan backlog antrean di boarding lounge.

"Proses prosedur manual check in (boarding pass dan bagasi tulis manual) sangat time consuming karena ada 179 penerbangan di Soetta Airport dengan penumpang yang di-handle sekitar 30.000 pax dari total sekitar 55.000 pax di seluruh domestik dan internasional," kata Arif kepada Warta Ekonomi, Senin (6/7/2015).

Dia menambahkan bahwa mengingat eskalasi delay terjadi secara besar-besaran dan mulai menyentuh batas kritis exceeding cockpit crew hours maka akhirnya Garuda memutuskan untuk menunda 49 penerbangan di sore dan malam hari.

"Itu untuk mengantisipasi ketersediaan cockpit and cabin crew esok harinya (Senin) dan alhamdulillah telah berhasil melakukan quick recovery mulai tadi pagi sampai malam hari ini. Meskipun, kami akui ada beberapa flight yang terkena delay," imbuhnya.

Mantan bos Citilink itu menambahkan pihaknya juga menawarkan opsi refund, penjadwalan ulang terbang, serta penginapan di hotel kepada penumpang.

"Ada 3.994 pax stranded di Terminal F1-F7 dan kita tawarkan opsi refund, reschedule flight, dan stay di hotel namun hanya dapat 262 pax refund dan 628 stay di hotel. Sisa ribuan pax bersikukuh untuk menginap di boarding gate," tambahnya.

Sebagai akibat terbakarnya JW lounge kemarin, lanjut Arif, pihaknya mengalami kerugian di beberapa bagian, yakni terbakarnya sistem check in, boarding, load control system, dan conveyor belt. "Tidak bisa beroperasi dan mati total," imbuhnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: