Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG: Sumsel Tidak Terpengaruh El Nino

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi fenomena Elnino yang terjadi pada musim kemarau ini tidak terlalu berpengaruh bagi daerah yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

"Fenomena Elnino yang terjadi sekarang ini dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap wilayah provinsi ini karena kondisinya masih lemah dan peluang hujan masih bisa terjadi meskipun sifatnya hujan lokal," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Rabu (8/7/2015).

Dia menjelaskan, biasanya dampak dari fenomena Elnino yakni kurangnya curah hujan, namun kenyataannya di wilayah Sumatera Selatan akhir-akhir ini masih terdapat hujan meskipun tidak merata dengan intensitas curah hujan yang rendah di bawah 200 milimeter.

Fenomena Elnino yang terjadi sekarang ini diprediksi berdampak cukup besar bagi wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Sedangkan bagi wilayah barat (Sumatera dan sebagian Kalimantan) tidak terlalu berpengaruh dampak dari peningkatan temperatur permukaan laut di Samudera Pasifik atau Elnino itu.

Meskipun pemanasan di ekuator Samudra Pasifik dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini diprediksi tidak berpengaruh signifikan terhadap wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kekeringan pada lahan pertanian.

Selain itu perlu meningkatkan kewaspadaan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan pertanian/perkebunan karena sekarang ini mulai terdeteksi puluhan titik panas (hotspot) di delapan kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat.

Beberapa hari terakhir hingga kini titik panas terdeteksi 2-15 titik di wilayah Kabupaten Empat Lawang, Musirawas, Musirawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), dan Kabupaten OKU Timur.

Jumlah titik panas tersebut kemungkinan bisa lebih banyak lagi dan terdapat di daerah lainnya, karena kondisi suhu udara di wilayah provinsi ini cenderung memanas berkisar 33-35 derajat Celsius dan intensitas curah hujan cukup rendah berkisar 101-200 milimeter Dengan kewaspadaan yang tinggi dan melakukan berbagai antisipasi, diharapkan masyarakat di provinsi yang memiliki penduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu dapat menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang ekstrem serta dapat meminimalkan kerugian dari dampak musim kemarau tahun ini, kata Indra.  (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: