Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menaker Targetkan 28.000 Wirausaha Baru Tercipta

Warta Ekonomi -

WE Online, Probolinggo - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan menciptakan 28.000 wirausaha baru pada tahun 2015 atau meningkat bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya menargetkan penciptaan 10.000 wirausaha baru per tahunnya.

"Kami menargetkan menciptakan 28.000 wirausahawan baru ditengah terbatasnya ketersediaan lapangan kerja di sektor formal. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan memperbanyak kesempatan kerja baru," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri pada acara Gerakan Penanggulangan Pengangguran dan Sosialisasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri 2015 di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (27/7/2015).

Dalam keterangan pers Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan, Hanif mengatakan penciptaan wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran yang terjadi saat ini karena selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, pelaku wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.

"Ukuran suatu negara bisa dikatakan maju jika jumlah wirausahawan mencapai dua persen dari total jumlah penduduk. Namun wirausahawan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,65 persen. Padahal di Malaysia jumlah wirausahawan sudah empat persen dan Thailand tujuh persen," papar Hanif.

Untuk mengejar ketertinggalan, Hanif mengatakan menetapkan kebijakan-kebijakan dan program kerja untuk membangkitkan dan mengembangkan program wirausaha.

Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon wirausahawan adalah para pencari kerja, penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan serta calon TKI yang hendak bekerja ke luar negeri.

Sedangkan program unggulan yang dikembangkan dalam pembinaan kewirausahaan meliputi pelatihan usaha mandiri, pelatihan teknis dan manajerial tenaga kerja, padat karya produktif, pemagangan, teknologi tepat guna dan pendampingan serta pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan minat, bakat dan potensi masyarakat.

"Pola pengembangan yang dibidik adalah pembentukan desa industri kreatif dan kerajinan serta desa perdagangan dan jasa," kata Hanif.

Sementara itu, untuk menambah keterampilan kerja, lembaga-lembaga pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kerja sama dengan Balai Latihan Kerja terutama dalam mengembangkan program keterampilan untuk mendukung wirausaha baru.

"Untuk di daerah perlu ada pelatihan-pelatihan wirausaha baru berbasis potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal juga, ini bisa dikembangkan dengan kerja sama dengan Balai Latihan Kerja," ujar Hanif.

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional sampai dengan Februari 2015 mencapai 7,45 juta jiwa atau sekitar 5,81 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: