WE Online, Jakarta - Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyarankan pemerintah untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan minat investasi jangka panjang. Ia berpendapat pemerintah harus memiliki strategi agar dapat mendorong minat berinvestasi dan menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif.
"Bagaimana caranya investasi bisa masuk sebanyak-banyaknya," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin malam (27/7/2015).
Menurutnya, salah satu komponen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 5,8 persen sesuai dengan asumsi di APBN Perubahan 2015, yakni investasi. Jika pertumbuhan nilai investasi mengalami penurunan maka sudah pasti pertumbuhan ekonomi akan melambat.
"Untuk saat ini investasi jangka panjang masih cukup bagus. Kalau melambat, tentu sektor dunia usaha juga akan melambat," tambah Hary.
Ia melihat, pada kuartal II ini ekonomi masih belum memenuhi harapan. Pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pada kuartal kedua ini hanya 4,7 persen. "Dengan begitu, akan memicu terciptanya pemutusan hubungan kerja (PHK)," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi juga mesti didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi kontributor terbesar. "Perbankan harus menyalurkan kredit ke sektor produktif," ujar Hary.
Sehingga, sektor riil mampu bertumbuh dengan baik dalam upaya mendukung kebutuhan di dalam negeri. "Bank harus didorong salurkan kredit ke sektor produktif sehingga dunia usaha bergerak," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
