Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ASEAN Bentuk Komite Budaya dan Informasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Nusa Dua - Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) saat ini tengah merancang kerja sama budaya dan pertukaran informasi untuk memperkuat hubungan antarnegara anggota menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

"Ini merupakan peluang kita untuk merekatkan ASEAN melalui pilar sosial budaya. Jadi Komite Budaya dan Informasi ini menjadi andalan," kata Plt Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Djoko Agung, pada pertemuan Sub-Komite Informasi dalam Komite Budaya dan Informasi ASEAN ke-16 di Nusa Dua, Bali, Selasa (28/7/2015).

Menurut dia, pilar sosial budaya merupakan perekat hubungan kerja sama ASEAN di tengah dua pilar dalam piagam negara kawasan Asia Tenggara itu yakni pilar politik dan keamanan serta pilar ekonomi. Dia menjelaskan bahwa pilar politik dan keamanan banyak mengangkat isu-isu yang kerap membawa tensi tinggi sedangkan pilar ekonomi lebih banyak mengandung persaingan antarnegara.

"Kalau pilar politik dan ekonomi banyak beda pendapat dan bersaing. Untuk sosial budaya dan informasi ada kesepakatan untuk saling mendekat bahwa kita sebenarnya satu, satu kawasan dan satu 'common interest' serta budaya yang mirip," ucapnya.

Delegasi Indonesia dalam pertemuan itu yakni Freddy Tulung mengatakan bahwa sepuluh negara anggota mengusulkan sejumlah program kerja sama budaya dan pertukaran informasi yang tengah digodok oleh para delegasi. Program tersebut, kata dia, misalnya inisiatif Malaysia yang megusulkan program "coloring ASEAN" menyangkut penguatan keanekaragaman budaya melalui tayangan televisi, berita atau film yang dibiayai oleh ASEAN.

Sedangkan Laos juga mengusulkan penerjemahan aktivitas lintas budaya di masing-masing negara anggota ASEAN. Sementara Indonesia salah satunya mengusulkan agar selain memanfaatkan media konvensional seperti televisi dan radio, juga menggunakan media sosial yang kini efektif menjamah masyarakat terbawah.

Program-program yang dibicarakan dalam Sub-Komite Informasi tersebut berkaitan dengan pertukaran informasi khususnya bidang penyiaran, teknologi informasi dan jurnalistik.

"Salah satu proram yang kita usulkan adalah tak hanya membatasi melalui media konvensional tetapi juga peran media sosial juga signifikan. Kami lihat bagaimana respon dari negara anggota lain," ucap mantan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika itu.

Diharapkan dengan adanya kerja sama tersebut lebih memantapkan keberadaan ASEAN pada tataran masyarakat terbawah menjelang pelaksanaan MEA 2015.

Senada dengan Freddy, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Marijan mengatakan bahwa kerja sama sosial budaya dan informasi itu menjadi edukasi bagi masyarakat mengingat MEA masih awam di telinga masyarakat sedangkan pada level pemerintah dan swasta sudah cukup siap.

"Pemerntah dan swasta relatif lebih sadar dan sudah tahu ada MEA tetapi di masyarakat belum banyak. Maka kerja sama ini untuk memahami "one community". Itu yang sangat penting," katanya.

Pertemuan Sub-Komite Informasi dalam Komite Budaya dan Informasi (COCI) ASEAN ke-16 digelar 28-29 Juli 2015 di Nusa Dua sedangkan Sub-Komite Budaya COCI ASEAN dijadwalkan bertemu di Surabaya Oktober 2015. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: