Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Farouk: Kerjasama Indonesia-Tiongkok Harus Saling Menguntungkan!

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Republik Indonesia (DPD RI) di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7/2015). Kehadiran Yu dan rombongannya disambut oleh Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad.

"Kita mengharapkan, supaya Tiongkok dapat turut serta merealisasikan membangun pabrik pengolahan bahan mineral mentah (smelter), agar Indonesia mampu mengeskpor bahan mineral jadi dan bernilai ekspor tinggi. Selain itu kita intensifkan itu kerja sama di bidang sosial, dan budaya antar kedua Negara," ungkap Farouk Muhammad dalam kesempatan pertemuan tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPD RI A.M Fatwa, Emilia Contesa, Abdul Aziz Khafia, dan Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar Parlemen dan kerja sama bilateral kedua negara, terumata di bidang ekonomi.

Farouk menambahkan, kerjasama ekonomi yang dikembangkan dengan RRT harus memiliki nilai tambah, tidak sekedar mengekspor bahan mentah saja seperti apa yang sudah dilakukan selama ini. Secara khusus, DPD RI meminta agar investor RRT melakukan investasi langsung (direct investement) di sektor pertambangan dengan membangun pengolahan pemurnian bahan baku (smelter). Selain itu investasi RRT diharapkan harus pro daerah, diantaranya dengan membuka kantor pusat di daerah dan tidak harus di Jakarta.

"Selain itu juga kita meminta tenaga kerjanya untuk proyek agar di rekrut dari Indonesia, yang terlebih dahulu dilatih dan dimagangkan di RRT baru kemudian di kirim kembali," tegasnya.

Di bidang sosial budaya, DPD RI mendorong kerjasama people to people yang lebih intensif diantaranya dengan pertukaran pemuda dan pelajar. Selaras dengan misi kebudayaan juga, mengingat selama ini budaya china secara umum di Indonesia sudah memasyarakat, namun budaya Indonesia sebaliknya kurang popular.

Seiring dengan perkembangan, proses diplolamasi antara Negara saat ini tidak bisa hanya melalui track one (pemerintah) dan track two (non-pemerintah), namun kini telah berkembang menjadi diplomasi multi-track. Diplomasi multi-track merupakan sebuah kerangka kerja konseptual sebagai suatu sistem kehidupan dan refleksi dari beragam aktivitas yang dilakukan dimana hal tersebut berkontribusi dalam proses kerjasama yang lebih kompleks.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: