Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bappenas Masih Pertimbangkan Tawaran dari Inggris

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas masih mempertimbangkan nilai pembiayaan yang akan diambil dari tawaran pemerintah Inggris sebesar 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp21 triliun.

Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Wismana Adi Suryabrata di Jakarta, Rabu (29/7/2015), mengatakan pihaknya dan delegasi dari Inggris akan mencocokan tawaran pinjaman dengan daftar proyek-proyek yang disiapkan untuk didanai utang dalam "Blue Book" 2015-2019 atau Daftar Rencana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (DRPHLN).

"Kita akan lihat persisnya, termasuk kesesuaian minat antara dua negara per sektornya," ujarnya.

Wismana mengatakan, pinjaman yang diambil nantinya juga akan tergantung dari kesiapan pelaksanaan proyek-proyek yang terpilih untuk didanai.

Hingga saat ini, selain tawaran pinjaman dari Inggris, Bappenas juga tengah mempertimbangkan tawaran pinjaman dari tiga lembaga keuangan multilateral, yakni Asian Development Bank (ADB) sebesar 14 miliar dolar AS, Islamic Development Bank 5 miliar dolar AS dan Bank Dunia sebesar 11 miliar dolar AS.

Dalam "Blue Book" atau Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri (DRPLN) 2015-2019 terdapat 39 program yang mencakup 116 proyek pembangunan, dengan total nilai USD39,9 miliar.

Beberapa proyek yang sudah masuk "Blue Book" antara lain, Bendungan Jambo Aye di Aceh, Bendungan Komering II di Sumatera Selatan, Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur, Jenelata di Gowa, Sulawesi Selatan, Ladonngi di Sulawesi Tenggara, Kuil-Kawangkoan di Minahasa Utara, dan Lompatan Harimau di Rokan Hulu.

Kemudian, beberapa proyek jalan tol seperti jalan tol Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, Solo-Kertosono, dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan.

Sebelumnya, tawaran pembiayaan dari Inggris itu mengemuka saat kunjungan kepala pemerintahan Inggris Raya yaitu Perdana Menteri David Cameron ke Jakarta pada 27-28 Juli 2015, Dalam pertemuan antara kedua pimpinan negara, Inggris dan Indonesia juga menyepakati nota kesepahaman kerja sama di bidang maritim, bidang pencegahan terorisme dan kejahatan transnasional, bidang penelitian dan inovasi, serta bidang penerbangan dan antariksa nasional.

Indonesia juga mendorong peningkatan kerjasama di bidang lalu lintas masyarakat kedua negara antara lain dengan usulan pembebasan visa masuk bagi warga negara Indonesia ke Inggris dan juga bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan pegawai negara. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: