WE Online, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel akhirnya angkat bicara terkait kasus yang menimpa anak buahnya terkait dugaan suap dwelling time atau izin proses keluar barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia menyebut kondisi yang dialami kementeriannya saat ini sebagai sebuah musibah besar.
"Ada musibah besar yang dihadapi oleh Kemendag," kata Gobel di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Ia mengakui bahwa pasca-pihak Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di kantornya pada Selasa (28/7/2015) lalu dirinya langsung melakukan rapat dengan seluruh eselon I Kemendag. "Kami menghormati dan mendukung polisi untuk melakukan proses pemeriksaan," tegasnya.
Dan sebagai upaya mendukung proses pemeriksaan, ia membebastugaskan para pejabat yang diduga terkait kasus ini. Ia pun langsung menunjuk Inspektur Jenderal untuk menjadi plt (Dirjen Perdagangan Luar Negeri). "Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga pelayanan publik kepada masyarakat," jelasnya.
Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Ketiga tersangka tersebut berinisial N, MU, dan I. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan alat bukti hasil penggeledahan dan keterangan saksi yang sudah diperiksa.
Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, tersangka N merupakan calo importir, MU selaku pekerja harian lepas (PHL) di Direktorat Perdagangan Luar Negeri. I merupakan Kepala Sub Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri yang mengoordinasikan proses transaksi antara N dengan calo, termasuk MU.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
