Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Siap Jaga Margin di Atas Enam Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menjaga margin bunga bersih (net interest margin) di atas 6 persen hingga akhir 2015.

"Pada semester I 2015 NIM kami meningkat menjadi 6,5 persen dibandingkan 6 persen pada periode yang sama tahun lalu. Kami akan jaga NIM di atas 6 persen," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni saat paparan kinerja di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Pada semester I 2015, BNI membukukan pendapatan bunga bersih (net interest Income) sebesar Rp12,3 triliun atau naik 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,8 triliun.

Pertumbuhan terasebut terutama didukung naiknya pendapatan bunga sebesar 13,8 persen dari Rp15,5 triliun menjadi Rp17,7 triliun dan stabilnya biaya dana (Cost of Fund) dikisaran 3,2 persen sehingga mendorong naiknya NIM.

"Kenaikan Pendapatan bunga bersih ini didukung oleh pertumbuhan pinjaman yang disalurkan sebesar 12,1 persen, sehingga pada akhir Juni 2015 total pinjaman yang disalurkan BNI telah mencapai Rp288,7 triliun," ujar Baiquni.

Baiquni menambahkan, di tengah ketidakpastian situasi ekonomi global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kinerja keuangan BNI semester I-2015 masih solid dilihat dari pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasar, pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang cukup tinggi, serta NIM yang stabil.

"Hal ini karena BNI telah mengambil langkah-langkah konservatif dan proaktif demi memperkuat fundamental keuangannya," ujar Baiquni.

Sebagai langkah antisipasi terhadap situasi ekonomi saat ini, lanjut Baiquni, BNI telah mengambil langkah konservatif-proaktif serta lebih berhati-hati dalam menangani permasalahan kualitas pinjaman antara lain dengan melakukan langkah proaktif dalam penanganan masalah NPL dan Pre-NPL, melakukan evaluasi maupun proses yang sistematis untuk mencegah terjadinya NPL di waktu yang akan datang.

"Kami juga meningkatkan cadangan pinjaman bermasalah (coverage ratio) menjadi 138,8 persen untuk memperkuat fundamental keuangan," kata Baiquni. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: