Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Daging Ayam di Ternate Masih Mahal

Warta Ekonomi -

WE Online, Ternate - Harga daging ayam di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) pascalebaran Idul Fitri belum menunjukkan penurunan, bahkan harganya masih bertahan Rp50 ribu per ekor.

"Saat ini harga ayam naik karena ketersediaan stok mulai berkurang sehingga daging ayam mahal. Kita yang ambil dari sejumlah pemasok mulai berkurang dan ada sebagian yang tidak dapat barang karena saat ini untuk pemasokan belum normal," kata Ridwan, pedagang di Pasar Higienis Ternate, Sabtu (1/8/2015).

Pembelian daging ayam, kata dia, saat ini dibatasi sekitar 20 ekor dalam satu hari, karena memang persediaan sedang tipis dan belum ada pasokan dari luar kota.

"Kalau harga normal, biasanya pasokan 70 ekor dalam sekali pengambilan, namun untuk saat ini belum bisa karena keterbatasan stok," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini harga bervariasi tergantung ukuran daging ayam, untuk ukuran kecil Rp35 ribu/ekor dan untuk ukuran yang besar Rp40 ribu per ekor. Sementara itu, harga ikan sudah kembali normal.

Salah seorang pedagang ikan, Risma ketika dihubungi mengatakan, memang stok ikan saat ini aman dan harga mulai normal kembali, bahkan untuk jenis ikan yang dipasarkan yaitu jenis ikan sorihi dan ikan komo dijual dengan harga berkisar pada Rp10 ribu per lima ekor hingga Rp20 ribu per 10 ekor.

Dia mengatakan, memang ada pembongkaran ikan sehingga ikan pe harga normal kembali, kalau tidak ada pembongkaran dan stok pun terbatas, maka harga ikan akan mahal, karena yang berjualan di pasar higenis ini juga diambil di Pasar Bastiong.

Penurunan harga ikan saat ini karena adanya pembongkaran ikan sehingga kebutuhan pasar memenuhi kebutuhan masarakat sehingga penjulan stabil. Jika setiap hari ada pembongkaran maka, harga tetap normal.

Akan tetapi, jika cuaca buruk dan tidak ada pembongkaran maka harga melonjak, karena permintaan pasar meningkat dan ketersedian berkurang, sehingga para pedagang ikan mulai memainkan harganya tergantung kebutuhan masyarakat. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: