Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenpupera Terus Pantau Ketersediaan Air di Waduk

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memantau secara intensif ketersediaan air di berbagai waduk terlebih setelah diketahui bahwa sejumlah wilayah sejak Mei 2015 telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari.

"Kami juga melakukan pemantauan secara intensif terhadap ketersediaan air di waduk," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam rilis Komunikasi Publik Kemenpupera yang diterima di Jakarta, Minggu (2/8/2015).

Menurut dia, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah sebagai antisipasi dalam menghadapi kekeringan seperti melakukan penyuluhan kepada petani untuk menjelaskan bagaimana memanfaatkan air secara efisien dan efektif. Selain itu, lanjutnya, penyuluhan tersebut juga melalui program Gerakan Hemat Air yang juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Selain langkah antisipasi, Kemenpupera juga membuat langkah yang sifatnya jangka pendek antara lain penangggulangan kekeringan, dengan cara menyediakan pompa air, suplai air bersih melalui mobil tanki dan hidran umum di daerah krisis air, juga membuat sumur-sumur dalam yang dilengkapi dengan pompa.

"Itu langkah jangka pendek. Untuk jangka menengah melakukan percepatan pembangunan 13 bendungan yang tersebar di 10 provinsi di tahun 2015," tutur Basuki.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kemenpupera Mudjiadi mengatakan, dari pemantauan yang dilaksanakan secara intensif terhadap 147 waduk yang diamati tinggi muka airnya, terdapat 16 waduk utama yang terdiri dari 9 kondisi normal yaitu Jatiluhur, Cirata, Sermo, dan Sutami.

Sedangkan sebanyak lima dalam kondisi defisit antara lain Keuliling, Batu Tegi, Saguling, Wonogiri dan Bening. Kondisi kering ada dua waduk yaitu Wadas Lintang dan Sempor.

"Upaya penanganan kekeringan yang dilakukan secara komprehensif oleh Ditjen SDA Kementerian PUPR adalah melakukan penanganan secara rutin dan berkelanjutan berupa program pembangunan 65 bendungan, pembuatan tampungan kecil berupa embung, melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk meminimalisir kebocoran sepanjang jaringan irigasi," katanya.

Mudjiadi juga menginginkan untuk melakukan kaji ulang pola tanam dan efisiensi penggunaan air irigasi secara bergilir, pemantauan muka air waduk per minggu serta memberikan penyuluhan kepada petani bagaimana memanfaatkan air secara efisien, serta SOP penggunaan air tahunan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak kekeringan dari fenomena El Nino maka dalam jangka pendek program pemompaan air digencarkan.

"Mentan terus ke seluruh wilayah untuk bagi pompa, terutama di tempat-tempat yang betul-betul kering dan memerlukan air, itu tahapan yang paling cepat," kata Presiden Jokowi setelah membuka acara Musyawarah Nasional (Munas) VIII Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7/2015).

Sedangkan untuk tahapan jangka panjang, ia menambahkan, pemerintah segera membangun ribuan waduk dan embung berhektare-hektare, baik yang kecil maupun besar di setiap tempat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: