Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lima Daerah di Jateng Darurat Kekeringan

Warta Ekonomi -

WE Online, Semarang - Sebanyak lima pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah telah menyatakan siaga darurat kekeringan pada musim kemarau 2015.

"Lima daerah yang menyatakan siaga darurat kekeringan itu adalah Temanggung, Kendal, Cilacap, Wonogiri, dan Boyolali," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah Sarwa Pramana di Semarang, Senin (3/8/2015).

Dengan adanya lima daerah yang menyatakan siaga darurat kekeringan itu, maka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo diharapkan segera mengeluarkan keputusan siaga darurat kekeringan untuk tingkat provinsi agar pencairan dana tak terduga dapat segera dilakukan.

Ia menjelaskan bahwa salah satu persyaratan dikeluarkannya keputusan Gubernur Jateng mengenai siaga darurat kekeringan adalah dua kabupaten/kota atau lebih telah menyatakan kondisi kedaruratan dalam menghadapi kekeringan.

"Kalau kabupaten/kota belum menyatakan siaga darurat kekeringan maka pemerintah provinsi tidak bisa menyatakan hal serupa karena yang terdampak adalah wilayah di daerah," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa 16 kabupaten/kota, termasuk lima daerah yang menyatakan siaga darurat kekeringan itu mengajukan bantuan dana tak terduga sebesar Rp8,6 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Dana tak terduga itu akan digunakan untuk program jangka panjang dalam mengatasi kekeringan seperti pipanisasi dari mata air di pegunungan dan pembuatan sumur pantek terus disalurkan ke rumah-rumah warga," katanya.

Dengan program-program jangka panjang itu, kata dia, luasan daerah yang terdampak kekeringan dapat terus berkurang karena pengadaan air bersih tidak menyelesaikan permasalahan. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, musim kemarau pada tahun akan terus meluas di daerah lainnya dan terjadi hingga November 2015.

"Dampak kekeringan itu tidak hanya rumah tangga, tapi juga lahan pertanian," kata Sarwa tanpa menyebutkan berapa luasan lahan pertanian yang terdampak pada bencana kekeringan itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: