Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menaker Minta Pabrik Gula Terapkan Manajemen K3

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta pengelola pabrik-pabrik gula di seluruh Indonesia agar meningkatkan kualitas manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di sekitar lingkungan pabrik gula.

Penerapan  manajemen K3 sangat penting agar para pekerja terhindar dari kecelakan kerja serta merasa nyaman dan aman saat bekerja  sehingga akhinya dapat memacu produktivitasnya dalam mencapai target perusahaan.

"Pemerintah akan terus mendorong agar semua pabrik gula mematuhi aturan ketenagakerjaan, baik soal K3 maupun hubungan industrial. Ini untuk kepentingan pengusaha maupun pekerja juga," Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri saat mengunjungi Pabrik Gula Djombang Baru milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Senin (3/8/2015).

Hadir dalam kesempatan ini Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PPK dan K3) Muji Handaya, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Haiyani Rumondang dan Dirut PTPN X Subiyono.

Hanif mengatakan, saat ini belum banyak pabrik gula yang mampu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Padahal, SMK3 diperlukan untuk memastikan adanya sistem yang terintegrasi di lingkungan bisnis yang bisa menciptakan suasana terbaik bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

"Pemberlakuan SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan untuk pengendalian risiko terkait kegiatan kerja yang aman, efisien, dan produktif. Ini akan terus didorong dan diawasi oleh Kementerian. Saya ingin semua pabrik taat aturan. Tentu ada sanksi jika melanggar," ujar Hanif.

Hanif mengapresiasi dua pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) yang telah menerapkan SMK3 secara penuh, yaitu PG Gempolkrep (Mojokerto) dan PG Modjopanggung (Tulungagung). Itu sekaligus menjadikan PG milik PTPN X sebagai PG pertama di Indonesia yang menerapkan dan lulus audit SMK3.

"Dulu saya pikir  jika masuk ke pabrik gula adalah kotor, tidak aman, dan rentan terjadi kecelakaan kerja. Apalagi bagi pabrik gula yang wilayah kerjanya sangat kompleks, seperti adanya mesin bertekanan tinggi.Tapi sekarang saya melihat itu sudah berubah, seperti di Pabrik Gula Djombang Baru ini," kata Hanif.

Hanif  menambahkan, dengan kualitas manajemen K3 yang baik, kesejahteraan yang secara bertahap terus meningkat, dan jaminan sosial menyeluruh lewat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, para buruh bisa konsentrasi penuh pada upaya memacu produktivitas.

"Buruh jangan hanya kuat di luar saat berdemonstrasi, tapi juga harus tangguh di dalam pabrik, bekerja giat di pabrik. Selain itu, harus baik pemikirannya, harus kuat di dalam pabrik dengan dialog yang bagus bersama manajemen untuk hasilkan kinerja optimal, sehingga yang teriak-teriak di luar pabrik bisa diminimalkan," kata Hanif.

Hanif mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan K3 melalui berbagai upaya. Antara lain dengan melakukan sosiasasi manajemen K3,, memastikan alat pelindung diri (APD) yang memadai, meningkatkan in-house training, bebas pencemaran lingkungan, dan terus melakukan edukasi ke seluruh tenaga kerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: