Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Inflasi NTT Juli Sebesar 1,06 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Juli 2015 mengalami inflasi sebesar 1,06 persen, lebih besar dari inflasi Mei dan Juni yang mencapai 0,59 persen.

Inflasi sebesar itu disebabkan oleh naiknya indeks harga pada seluruh kelompok pengeluaran kecuali kelompok pengeluaran bahan makanan yang mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,10 persen," kata Kepala BPS NTT Anggoro Dwitjahyono kepada wartawan di Kupang, Selasa (3/8/2015).

Dia menyebut, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks terbesar terjadi pada kelompok sandang yang naik sebesar 2,70 persen, diikuti oleh kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami kenaikan sebesar 2,66 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yang naik 2,10 persen.

"Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2015) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah kelompok yang mengalami kenaikan indeks tertinggi, yakni sebesar 5,34 persen," katanya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi terjadi pada Juli 2015 adalah kelompok sandang yang naik sebesar 2,70 persen.

Pada Juli 2014, NTT mengalami inflasi yang lebih rendah dibadingkan dengan bulan Juli 2015, yakni sebesar 0,96 persen.

Menurut kelompok pengeluaran, pemberi andil terbesar dalam pembentukan inflasi di Nusa Tenggara Timur bulan Juli 2015 adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil inflasi sebesar 0,50 persen, diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dengan andil 0,16 persen.

Sementara itu, Kota Kupang yang menjadi sampel untuk mengukur tingkat inflasi di NTT, setelah mengalami inflasi pada bulan Juni 2015 yang sebesar 0,67 persen, pada bulan Juli 2015 ini masih melanjutkan laju inflasinya.

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Juli 2015, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 1,02 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 121,09 pada bulan Juni 2015 menjadi 122,33 pada Juli 2015.

Tekanan inflasi di sumbang oleh enam dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan terbesar terjadi pada kelompok sandang yang naik sebesar 3,10 persen.

Diikuti oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang naik 2,87 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks harga pada Juli 2015 ini yakni turun sebesar 0,40 persen.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan inflasi Kota Kupang bulan Juli 2015 adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,55 persen.

Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil inflasi terbesar di Kota Kupang antara lain naiknya tarif angkutan udara, harga ikan kembung, kontrak rumah, tarif Sekolah Menengah Pertama, cabai rawit, daun singkong, celana panjang bahan drill, tarif air minum PAM, celana panjang jeans, dan semen.

Sedangkan komoditas utama yang menghambat laju inflasi di Kota Kupang antara lain turunnya harga bawang merah, bayam, beras, seng, kangkung, tomat sayur, telur ayam ras, daging ayam ras, sepatu dan sawi putih. Sementara itu di Kota Maumere Juli 2015 mengalami inflasi sebesar 1,33 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 113,42 pada bulan Juni 2015 menjadi 114,93 pada Juli 2015.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2015) sebesar 1,53 persen dan inflasi "year on year" (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 3,48 persen. Pemicu inflasi Juli 2015 di Kota Maumere adalah karena naiknya indeks harga pada enam dari tujuh kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks terbesar terjadi pada pendidikan, rekreasi dan olah raga yang naik sebesar 4,52 persen, diikuti oleh kelompok bahan makanan yang naik sebesar 2,11 persen dan kelompok transportasi.

Berikutnya komunikasi dan jasa keuangan yang juga naik sebesar 1,10 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terjadi pada kelompok sandang yang turun sebesar 0,13 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: