Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur NTT Persilakan Polisi Dalami Jaringan ISIS

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mempersilakan kepolisian daerah setempat mendalami jaringan "Islamic State of Irac dan Syria (ISIS)", pascapengamanan terhadap dua orang di Kabupaten Alor pekan ini.

"Kita mempersilakan penegak hukum memproses sampai tuntas, agar bisa diketahui apakah oknum yang diamankan ini benar sudah masuk dalam jaringan ISIS atau belum," kata Lebu Raya di Kupang, Selasa (4/8/2015), terkait penangkapan dua orang terduga anggota jaringan ISIS.

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (31/7) mengamankan dua orang penyebar aliran Islam radikal tersebut lewat selebaran di Desa Blang Merang, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, pekan lalu.

Mereka memprovokasi umat muslim di Pulau Alor untuk bergabung dengan kelompok jaringan Islam radikal ISIS lewat seleberan-selebaran yang disebarkan itu.

"Saat ini sedang dalam proses penanganan. Saya belum mendapat laporan lengkap mengenai hasil pemeriksaan. Pasti pak Kapolda akan menyampaikan," kata Gubernur Lebu Raya.

Dia mengatakan telah ada kesepakatan antarunsur Forkopinda dan telah disebarkan ke seluruh kabupaten/kota di daerah ini. Kesepakatan yang dibuat adalah menolak berkembangnya jaringan radikalisme di NTT.

"Semua pihak tentu akan melakukan hal yang sama yakni menolak ISIS berkembang di NTT," katanya.

Gubernur menambahkan, akan mempertimbangkan kemungkinan adanya peraturan yang melarang penyebaran paham radikalisme di provinsi berbasis kepulauan itu.

Namun dirinya menegaskan bahwa pertemuan dengan tokoh agama yang selama ini dilakukan secara rutin akan ditingkatkan frewensinya.

"Selama ini pertemuan dengan tokoh agama hanya dilakukan dua kali dalam setahun. Kita akan tingkatkan menjadi empat kali dalam setahun," katanya.

Komunikasi dengan semua pihak juga akan terus dilakukan untuk sama-sama menjaga daerah ini. Daerah ini harus tetap aman-aman dan tidak boleh menjadi daerah konflik, katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: