Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko: Asumsi APBN 2016 Paling Realistis

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan asumsi yang akan digunakan dalam penyusunan RAPBN 2016 merupakan asumsi yang paling realistis.

"Asumsi sudah realistis, target pertumbuhan sudah realistis, semua yang paling realistis," kata Sofyan Djalil usai rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Menko Perekonomian itu belum bersedia menyebutkan angka-angka asumsi dan pagu indikatif yang akan dipasang dalam RAPBN 2016.

"Ini masih embargo karena Presiden akan menyampaikannya dalam pidato 14 Agustus nanti," kata Sofyan Djalil.

Ia menyebutkan tidak ada menteri yang bisa sampaikan angka-angkanya karena statusnya masih diembargo. "Tadi Presiden memberikan petunjuk akhir untuk penyusunan pidato dan ada beberapa hal yang perlu direvisi sedikit tapi presiden sudah ada keputusan semua tinggal disampaikan nanti dalam pidato pada 14 Agustus 2015," kata Sofyan Djalil.

Mengenai target penerimaan pajak 2016, Sofyan Djalil juga belum bisa menyampaikannya. "Saya belum bisa mendiclosenya tapi ada pertumbuhan sedikit dibanding target 2015," kata mantan Menteri BUMN itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar asumsi dasar dalam penyusunan RAPBN 2016 ditetapkan secara realistis mengikuti perkembangan ekonomi terkini.

"Asumsi dasar ekonomi makro agar mengikuti perkembangan ekonomi terkini, kita ingin agar nantinya semuanya dipasang secara realistis," kata Presiden ketika memimpin rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Rapat kabinet paripurna yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu membahas penetapan angka dalam rangka APBN 2016 dan penyederhanaan program dana bantuan sosial pada 2016. Dalam rapat yang juga dihadiri Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Presiden Jokowi juga meminta perhatian dalam pengelolaan dana subsidi.

"Subsidi listrik, BBM dan nonenergi harus lebih dikalkulasi lagi agar tepat sasaran," katanya.

Presiden juga meminta agar transfer daerah termasuk alokasi dana desa lebih besar dibandingkan dengan di kementerian dan lembaga pada 2016. "Juga agar lebih hati-hati dalam pengawasan, kontrol di lapangan juga harus terus dilakukan," katanya.

Presiden juga meminta agar penyaluran dana bantuan sosial pada 2016 lebih fokus di bidang pendidikan, kesehatan dan pengurangan kemiskinan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: