Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Naik di Perdagangan Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Singapura - Harga minyak naik di Asia, Rabu (5/8/2015), karena pedagang memperkirakan bahwa data persediaan dan produksi minyak mentah AS terbaru akan menunjukkan ke arah permintaan positif di konsumen utama minyak mentah dunia itu, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 45 sen menjadi 46,19 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 48 sen menjadi 50,47 dolar AS per barela di perdagangan sore.

Harga minyak telah merosot selama tiga sesi berturut-turut sebelum naik moderat pada Selasa menjelang rilis angka persediaan terbaru AS oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu.

"Kita akan melihat penurunan untuk produksi minyak mentah AS. Hal ini akan membantu mendukung pasar dalam jangka panjang," kata Daniel Ang, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura.

Data pekan lalu menunjukkan persediaan minyak mentah merosot menjadi 459,7 juta barel pada pekan yang berakhir 24 Juli, tingkat terendah sejak Maret. Produksi berdiri di 9,41 juta barel per hari pada periode yang sama, laju paling lambat dalam lebih dari dua bulan.

Sebuah penurunan persediaan minyak mentah AS biasanya menunjukkan permintaan yang kuat di negara, konsumen minyak mentah terbesar dunia dan konsumen energi terbesar kedua setelah Tiongkok.

Para dealer telah berharap bahwa peningkatan permintaan AS, ditambah dengan pelambatan produksi, bisa mengurangi pasokan global yang sangat besar yang merupakan alasan utama untuk jatuhnya harga dari sekitar 120 dolar AS pada Juni tahun lalu.

Pedagang juga menunggu laporan ketenagakerjaan AS untuk Juli pada Jumat, yang bisa mengangkat dolar jika pedagang menyimpulkan Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunganya lebih cepat. Sebuah greenback yang kuat membatasi pembelian minyak mentah di luar AS karena minyak yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: