WE Online, Jakarta - Ketua DPR RI Setya Novanto mengajak seluruh anggota DPR RI dan masyarakat untuk mengingat sejarah Parlemen Republik Indonesia sejak kelahirannya pada 1945.
"DPR RI merayakan ulang tahunnya ke-70 pada 29 Agustus 2015 yang jatuh pada hari Sabtu besok. Karena besok hari libur, sehingga kita rayakan pada hari ini," kata Setya Novanto dalam sambutannya pada rapat paripurna peringatan ulang tahun ke-70 DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Menurut Novanto, cikal bakal terbentuknya DPR RI, berawal dari pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada tahun 1945 dan terus berjalan hingga tahun 1950. Kemudian pada 1950, sistem pemerintah berubah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi Republik Indonesia Serikat(RIS), yang berimplikasi terhadap keberadaan KNIP.
Parlemen Indonesia juga berganti nama menjadi DPR Periode Kedua, pada 15 Februasi hingga 16 Agustus 1950. Kemudian nama parlemen berubah lagi menjadi DPR Sementara, dari hasil pemilu pertama dan setelah Dekrit Presiden pada 1959. Selanjutnya, nama parlemen menjadi DPR GR (gotong royong), pada 26 Juni 1960 hingga 15 Nopember 1965 dan DPR GR minus Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965-1966.
Menurut Novanto, seiring dengan perubahan pemerintahan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto, maka dibentuk DPR GR Orde Baru yang menjadi DPR RI periode kedelapan, dalam perjalanan sejarah parlemen Republik Indonesia.
"DPR RI berjalan hingga saat ini," katanya.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, pada era Orde Baru, pemerintah menyelenggarakan enam kali pemilu hingga ada enam periode masa tugas anggota DPR RI. Kemudian pada era Reformasi, kata dia, sudah lima kali menyelenggarakan pemilu legislatif hingga periode 2014-2019.
"Sepanjang sejarah perjalanan DPR, proses demokratisasi terus berkembang," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
