Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Tahu di Kulon Progo Tidak Terdampak Pelemahan Rupiah

Warta Ekonomi -

WE Online, Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan pelemahan rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat tidak berdampak pada industri tahu di daerah ini, meski bahan bakunya impor.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM) Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Jumat (28/8/2015), mengatakan harga kedelai di tingkat kabupaten tidak begitu bergejolak seperti di kota-kota besar.

"Pelemahan rupiah terhadap mata uang dolar Amerika tidak menimbulkan gejolak ditingkat pelaku industri tahu dan tempe di Kulon Progo," kata Niken.

Menurut dia, melemahnya rupiah terjadap dolar tidak selalu menyebabkan gejolak di daerah-daerah. Isu lemahnya rupiah dimanfaatkan oleh oknum untuk mempermainkan harga.

"Sejauh distribusi kedelai masih lancar, tidak akan berdampak besar bagi perajin tahu di Kulon Progo," katanya.

Niken mengatakan, setiap Rabu pagi, dirinya pergi ke pasar-pasar tradional untuk memantau langsung harga dan ketersedian bahan pokok, serta meninjau kebersihan pasar. Sejauh ini, dirinya belum mendapatkan keluhan dari pedagang tahu atau tempe atas tingginya harga kedelai.

"Ukuran tempe dan tahu masih tetap sama, dan kami tidak mendapatkan keluhan sama sekali," katanya.

Saat ini, kata dia, harga kedelai terpantau stabil pada kisaran Rp7.200 hingga Rp7.400 per kg. "Harga kedelai masih stabil," kata Niken.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag-ESDM Kulon Progo Bambang Widodo mengatakan kenaikan harga kedelai tidak mempengaruhi produksi tahu dan tempe di wilayah ini.

"Saat ini, petani Kulon Progo sudah panen kedelai lokal, sehingga perajin tahu dan tempe membeli kedelai petani. Dampak kenaikan kedelai masih bisa diatasi dengan produksi lokal," kata Bambang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: