Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: TIngkat Inklusi Keuangan di Gorontalo Rendah

Warta Ekonomi -

WE Online, Gorontalo - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Suryono mengatakan, daerah tersebut masih berada pada tingkat "low equilibrium" atau daerah yang memiliki tingkat inklusi keuangan yang cukup rendah.

Menurut Suryono, Jumat (28/8/2015), keuangan inklusif merupakan upaya untuk meniadakan segala bentuk hambatan yang bersifat harga maupun non hara, terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan.

Survei Bank Dunia tahun 2010 menunjukkan hanya ada 49 persen rumah tangga Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan formal.

Suryono menilai hal itu disebabkan oleh kurangnya akses layanan jasa keuangan formal sehingga masyarakat cenderung enggan untuk berinteraksi dengan perbankan.

Keengganan untuk mengakses layanan perbankan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti tingkat pendapatan yang rendah, tata operasional bank yang rumit, kurangnya edukasi keuangan dan perbankan, biaya administrasi yang tinggi serta jauhnya lokasi bank dari tempat tinggal.

"Kondisi ini juga terjadi sebagian besar Kawasan Timur Indonesia kecuali Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara yang terhitung memiliki inklusi keuangan dalam tingkat menengah ke atas," jelasnya.

Ia menambahkan, keuangan inklusi merupakan strategi nasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan hingga stabilitas sistem keuangan.

"Harus ada koordinasi lebih lanjut antar instansi terkait dengan pihak perbankan maupun penyedia jaringan seluler, untuk menyediakan akses keuangan formal dalam bentuk kantor cabang bank maupun layanan keuangan digital yang mudah dijangkau masyarakat Gorontalo," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: