Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelemahan Rupiah Pengaruhi UMKM di Gorontalo

Warta Ekonomi -

WE Online, Gorontalo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS), mulai berpengaruh ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu.

"Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus level hingga Rp14.000, turut mempengaruhi penghasilan para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak pada sektor industri olahan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Gorontalo Cokro Katili, Sabtu (29/8/2015).

Anjloknya nilai tukar rupiah membuat sejumlah bahan baku impor yang biasa digunakan dalam industri olahan mengalami kenaikan harga, sehingga cukup menyulitkan para pengusaha untuk melakukan proses produksi.

Sebagai contoh, bahan baku yang digunakan pada industri olahan kue seperti tepung, mentega, coklat, keju, dan bumbu kue lainnya yang terus mengalami kenaikan harga sejak beberapa pekan terakhir.

"Proses produksi bisa dijalankan, akan tetapi tidak ada yang bisa menjamikan kenaikan barang jadi tidak akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat," ujarnya.

Ia berharap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini, mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat, minimal ada langkah nyata yang dilakukan untuk mengantisipasi keadaan tersebut agar tidak berkelanjutan.

"Karena Salah satu kemungkinan yang dapat dialami oleh dunia usaha adalah roda perekonomian akan melambat, dan tidak menutup kemungkinan banyak pengusaha yang akan bangkrut dan gulung tikar. Tidak terkecuali UMKM di Kabupaten Gorontalo," tambah Cokro.

Ia berharap agar pemerintah pusat segera mengambil langkah-langkah kebijakan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang jauh lebih besar atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut. Ia mengharapkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kali ini belum akan berdampak pada situasi perekonomian seperti pada awal reformasi 1998, yang hampir membuat keterpurukan perekonomian negara. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: