Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketersediaan Traktor untuk Petani di Kulon Progo Aman

Warta Ekonomi -

WE Online, Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin ketersedian traktor di tingkat kelompok petani cukup sehingga diharapkan tidak mengganggu pengolahan sawah saat masa tanam.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo, Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Sabtu (29/8/2015), mengatakan, pemerintah pusat, provinsi dan pemkab setiap tahun memberikan bantuan alat pertanian baik berupa mesin traktor dan pompa air.

"Kami tidak ingin ada kalimat yang mengatakan pengolahan tanah tidak dapat serentak karena kekurangan traktor," kata Bambang.

Ia mengatakan, sampai saat ini jumlah bantuan traktor, baik bantuan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten mencapai 725 unit yang dibagikan kepada kelompok tani di 12 kecamatan. Padahal berdasarkan analisa kebutuhan hanya 614 unit.

Menurut dia, setiap 14 hektare sawah ada satu traktor. Artinya bahwa dengan luasan lahan 10.296 hektare membutuhkan traktor 736 unit. Sekarang, bantuan traktor baru 718 atau masih kurang 18 unit.

Pada 2015 ini, pemkab telah mengalokasikan anggaran untuk membeli 14 unit traktor pada APBD 2015 dan 17 unit pada APBD Perubahan 2015. Total bantuan traktor hingga 2015 sebanyak 749 unit, atau melebihi kebutuhan.

"Kami akan mengevaluasi kembali ketersediaan traktor di setiap kecamatan," katanya.

Namun demikian, dia mengakui, bantuan alat pertanian kepada kelompok tani belum merata setiap kecamatannya. Masih ada empat kecamatan yakni Temon, Wates, Kalibawamg dan Samigaluh yang jumlah bantuan traktor belum sesuai kebutuhan dibandingkan luasan lahan.

Adapun bantuan traktor setiap kecamatan yakni Temon 49 unit dengan luas lahan 1.065 hektare, Wates 36 unit dengan luas lahan 710 hektare, Panjatan 67 unit dengan luas lahan 1.045 hektare, Galur 107 unit dengan luas lahan 1.175 hektare, Lendah 56 unit dengan luas lahan 658 hektare.

Selanjutnya, Sentolo 128 unit dengan luas lahan 1.154 hektare, Pengasih 55 unit dengan luas lahan 643 hektare, Kokap enam unit dengan luas lahan 73 hectare dan Girimulyo 34 unit dengan luas lahan 536 hectare. Nanggulan 121 unit dengan luas lahan 1.561 hektare, Kalibawang 41 unit dengan luas lahan 947 hektare dan Samigaluh 18 unit dengan luas lahan 738 hektare.

"Kami akan mengindentifikasi kebutuhan alat pertanian setiap desa, supaya tidak ada kekurangan alat pertanian. Bantuan ini dalam rangka meningkatkan produksi padi di Kulon Progo," kata Bambang.

Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo mengatakan sejauh ini Dispertan belum memiliki peta luasan pertanian sehingga mengakibatkan bantuan alat pertanian tidak merata. "Peta pertanian akan mempermudah Dispertan dalam mendata bantuan alat pertanian dan bantuan pertanian lainnya. Selain itu, tidak akan menyebabkan ketimpangan jumlah bantuan," kata Muhtarom. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: