Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Pusat Bangun 100 Embung Air di NTT

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online NTT- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Andre Koreh mengatakan, pada 2015, pemerintah pusat membangun 100 embung sebagai salah satu langkah mengatasi kkrisis air bersih yang melanda daerah ini setiap tahun.

"Embung-embung itu akan dibangun di sejumlah daerah sesuai usulan dan kajian yang dilakukan, terutama di daerah-daerah yang sering dilanda kekeringan akibat kemarau panjang dan dampak dari El Nino," katanya kepada wartawan di Kupang, Minggu (30/8).

Dia menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur (Flotim), misalnya, sambil menunggu pembangunan embung, harus juga memaksimalkan potensi air di daerah itu untuk memenuhi kebutuhan air minum bersih untuk masyarakat, terutama di Kota Larantuka.

"Untuk jangka pendek, bahkan dalam rangka tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Flores Timur harus juga memaksimalkan potensi air di daerah itu, karena pasokan air ke Kota Reinha saat ini sangat berkurang," katanya.

Pemkab Flotim tidak bisa pasrah dengan kondisi yang ada. Kondisi seperti itu harus bisa dijawab dengan memaksimalkan potensi air bawah tanah yang ada di daerah itu.

"Salah satu solusi yang bisa diambil adalah memperbanyak sumur bor, agar bisa mendukung suplai air dari Bama, yang sering terkendala pada musim kemarau," katanya.

Solusi ini mendapat dukungan penuh dari anggota DPRD NTT, daerah pemilihan Flores Timur, Lembata dan Alor, Gusti Beribe yang mengakui, selama ini pasokan air minum bersih ke Kota Larantuka dan daerah sekitarnya satu-satunya berasal dari mata air Bama.

"Mata air Bama, terutama pada musim kemarau, debitnya menurun. Hal ini berdampak pada pasokan air ke Kota Larantuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sumber mata air yang sama juga dimanfaatkan masyarakat Bama untuk irigasi dan air minum," katanya.

Tidak hanya Kota Larantuka dan sekitarnya, menurut anggota Fraksi PDIP DPRD NTT ini, persoalan krisis air bersih juga terdapat di hampir seluruh wilayah kabupaten di Pulau Flores.

Di beberapa daerah memang terdapat sumber mata air, tapi hanya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan sejumlah daerah sekitar. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran dalam APBD, agar memanfaatkan potensi air bawah tanah dengan sumur bor.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga perlu membangun embung- embung di daerah-daerah yang berpotensi menampung air hujan pada musim hujan.

"Jika kemampuan keuangan daerah tidak mencukupi untuk membangun embung, maka harus berkomunikasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, agar bisa mendapat bantuan pembangunan embung," katanya.

Menurutnya, apabila pemerintah tidak pernah melakukan sejumlah langkah itu, maka krisis air minum bersih di Kota Larantuka dan Flotim pada umumnya tidak pernah terselesaikan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: