Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Mobility Business' Dorong Orang Jadi Produktif

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Mobility business yang diperkirakan akan meningkat seiring melonjaknya penetrasi smartphone di tanah air pada gilirannya akan membuat seseorang atau enterprise menjadi produktif. Hal itu dikatakan Country Manager VMware Indonesia Adi Rusli kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (31/8/2015).

Dijelaskan Adi, migrasi teknologi yang saat ini sedang terjadi pada gilirannya akan mengubah pola kerja individu dan operasional sebuah bisnis.

"Yang menarik adalah bagaimana para karyawan menjadi terhubung dengan kantor tanpa mesti ke kantor. Di samping itu nantinya enterprise akan membawa teknologi yang ada untuk proses bisnis yang mereka miliki.
Kalau dulu sifatnya tunggu bola, dengan bisnis mobility kita menjemput bola. Kalau dulu sifatnya limitasi, bisnis mobility menjadikannya fleksibel," paparnya.

Kendati demikian, lanjut Adi, hingga saat ini baru sedikit pelaku bisnis di Indonesia yang mencoba untuk mengadopsi teknologi bisnis mobility. Menurutnya, partisipasi yang minim dari kalangan pebisnis Indonesia itu turut dipengaruhi oleh belum meratanya pemahaman platform teknologi terbaru.

"Baru 17 persen yang menerapkan. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, bisa dari budaya atau bedanya pemahaman antara pengambil kebijakan dengan teknologi yang kini berkembang. Pada intinya setiap enterprise ingin meningkatkan productivity, namun di satu sisi juga menginginkan adanya jaminan keamanan," pungkasnya.

Terpisah, Country Manager Avaya Indonesia Endang Rachmawati mengungkapkan tingginya penetrasi perangkat mobile di Indonesia turut mempengaruhi keinginan customer dalam berhubungan dengan enterprise. Oleh sebab itu, lanjut Endang, kalangan enterprise akan berupaya untuk mengikuti tren teknologi. Menurutnya, komunikasi multichannel merupakan kunci untuk terhubung dengan konsumen Indonesia yang makin cerdas.

"Era sekarang ditandai dengan customer yang men-drive enterprise. Konsumen berharap bahwa brand harus mampu menciptakan relasi tanpa harus ketemu langsung. 66 persen konsumen saat ini merasa mereka tahu lebih banyak tentang produk atau permasalahannya ketimbang agen dan cuma satu dari enam responden yang merasa puas atas penjelasan dari petugas layanan customer," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: