Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Adaro Turun 17 Persen Jadi 1,399 Miliar Dolar AS

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan penurunan pendapatan pada semester pertama 2015 sebesar 17 persen menjadi 1,399 miliar dolar AS dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 1,693 miliar dolar AS.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO Garibaldi Thohir dalam siaran pers di Jakarta, Senin (31/8/2015), menyampaikan bahwa penurunan pendapatan itu disebabkan volume penjualan dan harga penjualan rata-rata yang turun.

"Pada semester pertama 2015, volume penjualan Adaro turun sebesar enam persen menjadi 26,6 juta ton disebabkan kondisi pasar yang sulit sebagai akibat dari pertumbuhan permintaan batubara yang melambat dan terjadinya kelebihan pasokan," paparnya.

Sementara itu, lanjut dia, harga rata-rata penjualan Adaro secara tahunan turun 13 persen sejalan dengan tekanan yang terjadi pada harga pasar batubara. Perseroan akan melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi pasar batubara yang masih menantang dalam jangka pendek karena masih adanya kelebihan pasokan yang semakin menekan harga batubara.

"Untuk itu Adaro merevisi panduan produksi tahun 2015 menjadi 54-56 juta ton dari sebelumnya sebesar 56-58 juta ton," katanya.

Ia menambahkan bahwa perseroan juga akan terus melaksanakan keunggulan operasional, fokus pada disiplin biaya dan menerapkan strategi yang terencana dengan baik. Adaro yakin bahwa batubara akan tetap menjadi bahan bakar yang paling efisien dan berbiaya murah bagi pembangkit listrik, yang merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Walaupun prospek dalam jangka pendek masih tetap menantang karena pertumbuhan permintaan yang melambat dan ketidakpastian makroekonomi, kami tetap yakin permintaan batubara khususnya dari Indonesia, Asia Selatan dan Asia Tenggara akan memainkan peranan penting di masa yang akan datang," katanya.

Ia menambahkan bahwa ADRO juga akan terus mengembangkan usaha non pertambangan batubara sekaligus meningkatkan kontribusinya, sehingga Adaro dapat bertahan dengan lebih baik dari siklus pasar batubara.

"Adaro juga akan terus menjalankan rencana usahanya untuk masuk ke sektor ketenagalistrikan sekaligus berkontribusi dalam menciptakan nilai maksimum dari batubara Indonesia, termasuk melakukan pembayaran dividen tunai dan memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional," papar Garibaldi Thohir.

Sementara itu tercatat, laba bersih turun 31 persen menjadi 119 juta dolar AS pada semester pertama 2015. Laba inti juga menurun sebesar 29 persen menjadi 148 juta dolar AS. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: