Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menjaring Pulus Perahu penyeberang di Atas Kali Angke

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Walaupun terletak di Jakarta, Ibu Kota Negara,  namun urusan infrastruktur jalan dan jembatan  tetap belum seluruhnya mulus tersedia.  Terutama bagi masyarkat kecil yang tinggal di wilayah padat seperti di sekitar wilayah Kapuk Muara dan Teluk Gong Jakarta Utara (di Selatan) akses ke wilayah Pluit, Pantai Indah Kapuk (di Utara) yang di pisahkan oleh pertemuan kali Angke - Kali Pesing  ( Bankir Kanal Barat) dan Jalan Tol Sedyatmo menjadi  lebih jauh dan lebih mahal bila harus mengikuti  jalur jalan lalu lintas yang tersedia.

Solusinya, masyarakat pejalan kaki, sepeda dan motor  biasa menyeberang  kali  dengan perahu  di dermaga  milik Wawan yang sangat sederhana  terbuat dari bilah-bilah bambu dan papan tua serta beberapa untai  tali tambang. Karena  tidak ada akses jembatan yang paling dekat dari wilayah mereka.

Namun demikian bukanlah hal yang mudah juga untuk menuju dermaga pangkalan perahu yang dikemudikan Wawan ini. Dari jalan aspal yang  ada dipemukiman pejalan kaki dan pemotor harus  melintasi jalan setapak sekitar 600 meter  di atas tanah kosong yang  berumput tinggi . Begitu juga di seberang kali, letaknya tepat dibawah kolong jalan Tol Sedyatmo tak jauh dari gerbang Tol Kapuk, kembali masyarakat harus melewati  jalan setapak berliku di bawah kolong jalan tol yang bersemak belukar dan berbukit hingga kemudian bertemu jalan aspal Peluit Karang Permai.

Jasa perahu Penyeberang yang dikemudikan Wawan merupakan alternative paling efisien baik dari segi waktu maupun biaya, pasalnya kedua wilah itu hanya terpisah kali Angke yang lebarnya sekitar 40 meter disisi jalan Tol Sedyatmo . Bila mengikuti jalur jalan umum tentu  harus memutar berkilo-kilo meter jauhnya. “ Saya mau Kesekolah anak saya di Karang Permai yang ada di seberang kali ini, dengan perahu jadi lebih cepat,” ujar seorang ibu salah satu penumpang perahu, Senin (31/8).

Wawan yang cedas tentu mendapat manfaat besar dari kebutuhan ini. Dengan mematok tarif sekali jalan Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp1.000 untuk orang. Perahu yang mampu mengangkut 6 hingga 8 sepeda motor ini tak pernah sepi dari penggunanya.  “Saya sudah 10 tahun melakoni pekerjaan ini, biasanya dari jam 5 pagi hingga jam 9 malam, “ ujar Wawan yang jarang bisa beristirahat  santai karena calon penumpang yang selalu mengantri  di setiap sisi sungai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: