Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fahri Hamzah Kecewa Hasil Penjaringan Pansel KPK

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Hari ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menyerahkan delapan nama calon pimpinan (capim) KPK kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak memberikan nilai positif terhadap kinerja panitia seleksi (pansel) yang telah menjaring bakal capim lembaga anti-rasuah tersebut. Dia menilai bahwa dari delapan nama capim KPK yang lulus, tak satupun dinilainya bisa mendorong evaluasi terhadap kinerja KPK selama ini. Politisi dari PKS itu berujar UU KPK saat ini masih bermasalah.

"Makanya sejak awal saya saya memberi warning, harus ada evaluasi. Sebab kalau tidak, siapapun komisionernya, masih akan terjebak lagi. Nanti akan ada konflik lagi KPK dengan lembaga lain. Pasti itu karena UU ini menciptakan orang jadi belagu dan anggap KPK menjadi kekuasaan pribadi," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

"Berdasarkan pengalaman. Selama ini, ada pimpinan KPK yang show dan konser ke mana-mana bahwa dia akan bikin kapok koruptor. Ada pimpinan KPK tepuk dada sebagai sang pemburu koruptor," kritiknya.

Seharusnya, lanjut Fahri dalam UU tentang kinerja KPK sebenarnya menghendaki agar ada fungsi koordinatif dalam memberantas korupsi. Selain itu, regulasi dibuat agar lebih mengupayakan pencegahan korupsi.

"Dan saya lihat dari kedelapan nama capim itu sama sekali tak menggambarkan pansel mengerti perlu adanya evaluasi itu sehingga orang yang punya wawasan luas dan mengerti konstitusi, hanya karena desas-desus moral. Padahal, KPK butuh orang yang berhati luas sehingga paham tata negara," imbuhnya.

Hari ini KPK telah menyodorkan delapan nama capim KPK yang berlatar belakang profesi yang berbeda-beda. Kedelapan nama itu adalah Saut Situmorang dan Surya Chandra untuk kategori pencegahan, Alexander Marwata dan Basariah Panjaitan untuk bidang penindakan, Agus Rahardjo dan Sujanarko untuk manajemen, dan Johan Budi Sapto Prabowo serta Laode Muhammad Syarif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: