Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: IHSG Masih akan Melemah

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Rilis inflasi Indonesia bulan Agustus sebesar 0,39% atau lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya di kisaran 0,59%-0,68% tampaknya tidak membuat laju IHSG dapat menguat. Meski angka inflasi tersebut cukup bagus, namun tampaknya dipersepsikan lain oleh pelaku pasar penurunan inflasi tersebut sejalan dengan penurunan daya beli masyarakat sehingga tidak memberikan positive surprise.

Di sisi lain, imbas pelemahan bursa saham global turut direspons negatif pelaku pasar. Apalagi pelemahan tersebut dipicu oleh masih adanya pelemahan pada sejumlah data-data makroekonomi di Asia dan beberapa kawasan lainnya sehingga membuat pelaku pasar bereaksi negatif terhadap sentimen yang ada.

Penguatan sebelumnnya pun hanya dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking sehingga memberi tekanan dan menghambat laju IHSG untuk dapat melanjutkan penguatannya.

"Sementara itu, faktor dari adanya pertemuan IMF dan Indonesia serta adanya demo buruh, kami nilai tidak terlalu besar porsi sentimennya kepada pasar," kata analis Korindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Masih melemahnya laju rupiah dan asing yang kembali jualan menekan laju IHSG. Transaksi asing kembali nett sell (dari net buy Rp 313,08 miliar menjadi net sell Rp 232,67 miliar).

Pelemahan kegiatan manufaktur tidak hanya dirasakan oleh Eropa dan Asia terutama Tiongkok, namun juga dirasakan oleh Amerika di mana sejumlah indeks manufakturnya masih memperlihatkan pelemahan. Meningkatnya construction spending kurang kuat menahan adanya aksi jual karena juga dibarengi dengan berbalik melemahnya harga minyak mentah dunia seiring imbas pelemahan data manufaktur Tiongkok.

Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.435-4.485 dan resisten 4.517-4.528. Bearish separating lines di atas area middle bollinger band (MBB). MACD tertahan kenaikannya setelah membentuk golden cross dengan histogram negatif yang lebih panjang. RSI, Stochastic, dan William’s mulai tertahan kenaikannya.

Laju IHSG di bawah area target support 4.435-4.485 dan gagal mendekati area target resisten 4.517-4.528. Kembali munculnya sentimen negatif membuat laju IHSG kembali terkena aksi jual sehingga potensi penguatan lanjutan menjadi berkurang.

"Waspadai adanya pelemahan lanjutan jika data-data yang ada tidak terlalu mendukung laju IHSG untuk dapat berbalik naik. Apalagi IHSG masih menyisakan utang gap 4.237-4.295. Tetap mewaspadai laju bursa saham global dan sentimen yang ada terutama sentimen dari rilis makroekonomi luar negeri yang dapat berimbas pada laju IHSG," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: