Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jonan Akan Pilih 'Safety' Paling Baik dalam Proyek Kereta Cepat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta -  Kementerian Perhubungan memprioritaskan keselamatan untuk menentukan pemenang tender proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kalau dari segi 'safety' (keselamatan), tentu kita akan memilih 'safety' yang paling baik," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan usai evaluasi Kinerja Kementerian Perhubungan di Komisi V DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Jonan mengatakan keputusan pemenang proyek tersebut akan ditentukan oleh tim evaluasi yang akan menghasilkan rekomendasi untuk diserahkan kepada Presiden.

"Rapatnya besok, saya belum tahu detailnya," katanya.

Dia mengaku Tiongkok dan Jepang sebagai negara yang tengah gencar menawar proyek tersebut, tetapi ia mengaku belum ada pembicaraan lebih lanjut.

"Belum dapat laporan dari konsultan yang ditunjuk untuk mengevaluasi," katanya.

Proyek kereta api cepat Indonesia yang diwacanakan sekelas Shinkansen dengan kecepatan 300 kilometer per jam akan melayani rute Jakarta-Bandung. Namun, dalam dokumen studi kelayakan Jepang, terdapat wacana rute kereta cepat ini juga akan melayani konektivitas ke Cirebon, bahkan hingga Surabaya.

Untuk rute Jakarta-Bandung, kereta cepat akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari dua hingga tiga jam menjadi sekitar 34 menit. Jepang sudah terlebih dahulu melakukan studi kelayakan tahap pertama dan menyerahkan proposal kepada pemerintah RI.

Menurut data Bappenas, dari proposal Jepang diketahui biaya pembangunan rel dan kereta cepat sebesar 6,2 miliar dolar AS. Sedangkan, Tiongkok melakukan studi kelayakan setelah Jepang. Berdasarkan proposal, Tiongkok menawarkan proyek senilai 5,5 miliar dolar AS.

Sebelumnya, perwakilan dari Pemerintah Tiongkok, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng telah mendatangi Kementerian Koordinator Bidang Maritim untuk memuluskan upayanya menggarap proyek kereta yang bisa menempuh Jakarta-Bandung dalam 36 menit itu.

Xie mengaku optimisti akan terpilih untuk menggarap proyek tersebut karena berdasarkan pengalamannya membangun kereta cepat di wilayah tropis, Hainan, salah satu provinsi di Tiongkok. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: