WE Online, Jakarta - DPR RI hari ini bertemu dengan Direktur International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde. Pertemuan itu merupakan kunjungan kedua Christine, usai dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Parlemen, bersiap menerima kunjungan kehormatan pimpinan tertinggi lembaga yang pernah memberikan utang terhadap Indonesia itu.
Kendati demikian, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan kunjungan IMF kali ini tidak akan menyinggung soal utang. Sebab IMF dinilai punya kenangan pahit terhadap Indonesia pada 1997-1998.
"Kita semua pasti masih trauma ketika Direktur IMF saat itu Camdessus, yang saat itu berdiri melipat tangan seakan menundukkan Pak Harto, presiden saat itu itu. Itu simbol saat itu, yang bagi kita kurang menyenangkan, dalam kondisi tertekan," kata Taufik di gedung DPR, Selasa (2/9/2015).
Politisi Partai Amanat Nasional itu melanjutkan bahwa DPR tidak akan membahas soal hutang negara. Karena ini merupakan kunjungan kehormatan biasa. Kata Taufik, kalau IMF mau menawarkan hutang kembali, dia menyarankan agar pemerintah menolak bantuan hutang dari IMF.
"Kita harapkan yang pasti kami dari DPR tidak mau kalau berbicara soal hutang menghutang sehingga kalau konteksnya kunjungan kehormatan kita terima, siapapun DPR ini sebagai lembaga representasi masyarakat kita akan menerima tamu baik dalam negeri maupun luar negeri," imbuhnya.
"Kalau menawarkan (hutang) kalau kita tidak butuh kan tidak perlu diterima. Toh kita lihat saat ini kita bukan dalam kondisi ekonomi lemah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
