Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wagub: Tinggal di Pemukiman Kumuh Sangat Berisiko

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan warga yang tinggal di pemukiman kumuh lebih berisiko terancam berbagai macam penyakit serta musibah.

"Warga yang tinggal di pemukiman kumuh itu sebetulnya sangat berisiko. Ada tiga risikonya, yaitu terancam musibah banjir, risiko kebakaran dan risiko terkena berbagai macam penyakit," kata Djarot di Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Oleh karena itu, melihat banyaknya risiko yang menghantui warga yang tinggal di permukiman kumuh, menurut dia, sudah saatnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan tindakan untuk membantu warga tersebut.

"Caranya yaitu melalui pelaksanaan program penataan pemukiman kumuh, sehingga, bukan hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga sekaligus meningkatkan kesehatan dan menyediakan kebutuhan hunian yang layak bagi warga miskin," ujar Djarot.

Dia menuturkan penataan permukiman kumuh juga dilakukan untuk menekan angka kemiskinan di Ibu kota. Pasalnya, angka kemiskinan di DKI Jakarta mengalami peningkatan, walaupun secara nasional paling rendah diantara provinsi lainnya.

"Angka kemiskinan kita meningkat meskipun secara nasional angka kemiskinan Jakarta paling rendah. Peningkatan itu terjadi karena jumlah pendatang yang menetap di Jakarta setiap tahunnya juga meningkat," tutur Djarot.

Dia mengungkapkan selama dua tahun terakhir, tingkat kemiskinan di DKI Jakarta terus meningkat, namun Pemprov DKI optimistis dapat menurunkan tingkat kemiskinan hingga tiga persen pada 2016 mendatang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, tercatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2013 mencapai 352.960 orang atau sebesar 3,55 persen. Kemudian pada September 2013, jumlah penduduk miskin di Jakarta mengalami peningkatan menjadi 371.700 orang atau 3,72 persen.

Pada Maret 2014, tingkat kemiskinan di Jakarta mengalami peningkatan lagi menjadi 3,92 persen atau mencapai 393.980 orang, dan semakin meningkat pada September 2014 mencapai 412.790 orang atau 4,09 persen. Pemprov DKI menargetkan angka kemiskinan tersebut dapat diturunkan menjadi tiga persen pada 2016 mendatang. Sementara itu, diperkirakan angka kemiskinan pada tahun ini mencapai 3,53 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: