Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Gabah di Bali Naik 1,89 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Harga gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani di Bali pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,89 persen, dibandingkan bulan sebelumnya (Juli 2015).

"Demikian juga harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 1,72 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis (3/9/2015).

Ia mengatakan, harga gabah tersebut jauh di atas harga patokan pemerintah (HPP) yakni di tingkat petani sebesar Rp4.363,01 per kilogram dan ditingkat penggilingan Rp4.424,41 per kilogram.

Transaksi gabah kering panen tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Tabanan sebesar Rp4.700 per kilogram untuk varietas Ciherang. Sedangkan harga terendah terjadi di Kabupaten Buleleng dengan harga Rp3.800/kg untuk varietas Ciherang.

Produksi padi di Bali berdasarkan angka ramalan (Aram) tahun 2015 diperkirakan meningkat 0,39 persen dari tahun sebelumnya, namun luas panen menurun 1.419 hektare atau 0,99 persen.

Turunnya luas panen tersebut terjadi secara merata di delapan kabupaten dan satu kota di Bali. Beberapa faktor penyebab turunnya luas panen antara lain dampak musim kemarau panjang yang terjadi hampir semua daerah sekaligus berpengaruh terhadap mundurnya musim tanam.

Mundurnya musim tanam antara lain terjadi di Kabupaten Buleleng, Klungkung dan Gianyar sebagai akibat adanya perbaikan saluran irigasi pada akhir tahun 2014. Selain itu adanya pengalihan tanaman komoditas karena kekurangan pasokan air irigasi, sehingga banyak petani mengalihkan dari menanam padi menjadi menanam ubi kayu di Kabupaten Badung.

Produksi padi di Bali berdasarkan angka ramalan (Aram) tahun 2015 diperkirakan 861.321 ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebesar 3.377 ton atau 0,39 persen dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan produksi tersebut berkat meningkatnya produktivitas persatuan hektare sebesar 0,85 kuintal per hektare (1,41 persen, meskipun luas panen menurun 1.419 hektare (0,99 persen.

Produksi padi selama tahun 2014 tercatat 857.944 ton GKG, menurun 24.148 ton atau 2,74 persen dibanding tahun 2013. Sedangkan tahun 2015 diperkirakan akan mengalami peningkatkan produksi yang akan terjadi pada subround II pada bulan Mei-Agustus sebesar 34.932 ton GKG atau 13,53 persen.

Peningkatan produksi padi juga akan terjadi pada subround III (September- Desember) sebesar 28.141 ton GKG atau 9,30 persen. Sementara pada subround I (Januari-April mengalami penurunan se besar 59.696 ton GKG atau 20,09 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: