Perbanas: Kolaborasi Perbankan Jangan Dijadikan Momok

WE Online, Jakarta - Ketua Persatuan Bank-bank Nasional (Perbanas) menilai perbankan digital merupakan solusi perbankan nasional dalam memperluas akses keuangan. Menurutnya, adanya perbankan digital dapat menghemat biaya operasional dalam rangka memperluas layanan dan akses perbankan.

"Kalau sekarang apalagi dengan kondisi seperti saat ini, kita kalau buka kantor dan ATM itu biayanya mahal sekali. Nah, pelayanan perbankan digital (digital banking) ini menjadi solusi dalam memperluas layanan dan akses perbankan. Perbankan digital adalah solusi masa depan," terang dia dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/9/2015) kemarin.

Sigit menambahkan bahwa dengan perbankan digital ini akan terjadi kolaborasi antar-perbankan. Pasalnya, bila suatu bank melakukan pembukaan ATM baru itu perlu dana yang cukup besar. Namun, dengan kolaborasi maka biaya tersebut akan bisa dihemat baik itu kepada banknya maupun kepada nasabahnya.

"Kalau dulu di dompet nasabah ada 10 ATM dari 10 bank, namun dengan adanya kolaborasi ini maka cukup satu ATM untuk 10 bank," tegasnya.

Walaupun nantinya perbankan akan saling berkolaborasi, Sigit tidak terlalu mengkhawatirkan adanya persaingan tidak sehat dalam mendapatkan nasabah. Hal ini karena setiap perbankan sudah sudah punya segmennya masing-masing.

"Menurut saya, kolaborasi tidak perlu dijadikan momok. Negeri ini sangat beragam dengan kemampuan ekonomi yang beragam. Buktinya, ada lembaga keuangan mikro, BPD, BPR. Ini membuktikan kalau masing-masing punya segmennya sendiri," papar Sigit.