Pemimpin Majelis Attahiriyah Meninggal Dunia

WE Online, Jakarta - Pemimpin majelis Atthahiriyah, Hj Siti Suryani Thahir, meninggal dunia Sabtu (5/9/2015) pukul 03.30 WIB di Jakarta pada usia 75 tahun.

Menurut informasi dari pihak keluarga, jenazah dishalatkan di Masjid Attahiriyah, Kampung Melayu, Jakarta Timur, setelah shalat Dzuhur.

Usai Salat jenazah, almarhumah akan dimakamkan di komplek Assuryaniah Islamic Center, Cimuning, Bekasi, Jawa Barat.

Ratusan jemaah Attahiriyah telah memadati Masjid Attahiriyah untuk melakukan shalat jenazah, mereka menunggu sambil membaca ayat-ayat suci Alquran.

Ucapan bela sungkawa salah satunya disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur melalui akun Twitternya.

"Minta doa untuk ustadzah Hajjah Suryani Thaher. Ustadzah besar negeri ini," ujar Yusuf Mansur di akun twitternya @Yusuf_ Mansur.

Hj Siti Suryani Thahir lahir di Jakarta pada 1 januari 1940 dari pasangan KH Thahir Rahili dan Salbiyab Ramli.

Kiprah Siti Suryani Thahir dalam menjalankan dakwah di Indonesia, terutama kepada kaum perempuan, dimulai setelah ia dan suaminya kembali dari menimba ilmu di Mesir selama delapan tahun.

Langkah suryani Tahir dalam bidang dakwah terus mengalir, dia mengubah metode mejelis pengajian dengan sentuhan akademis.

Jamaah tidak hanya membaca kitab kuning, namun juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan para pakar yang kompeten di bidangnya melalui seminar.

Pada 1969, Siti Suryani Thahir melalui Yayasan Addiniyah Attahiriyah yang dipimpinnya, mendirikan Universitas Islam Attahiriyah (UNIAT) Jakarta.

Hj Siti Suryani Thahir pernah dicalonkan sebagai salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari kalangan perempuan dalam Munas 2013, bersama dua tokoh lainnya, yakni Hj Tutty Alawiyah (pimpinan Perguruan Islam Asy-Syafiiyah Jakarta) dan Prof Zakiah Daradjat (Profesor Psikologi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta).

Namun setelah melalui berbagai musyawarah, Zakiah Daradjat yang terpilih, sementara kedua nama lainnya diposisikan sebagai anggota pengurus MUI. (Ant)