Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar: Pengembangan Baturraden Bisa Gandeng Swasta

Warta Ekonomi -

WE Online, Banyumas - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pengembangan Kebun Raya Baturraden, Purwokerto, yang diperkirakan menelan biaya Rp300 miliar, bisa menggandeng swasta.

"Kita bisa menggandeng perusahaan-perusahaan yang ada di Jateng, kalau tidak ada duit negara sebesar itu yang 'nganggur'," katanya saat kunjungan kerja di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (5/9/2015).

Menurut Ganjar, setiap perusahaan yang memberikan bantuan pengembangan Kebun Raya Baturraden itu bisa mengambil titik lokasi yang diinginkan untuk dicantumkan nama perusahaannya sebagai imbal balik kerja sama.

"Sebenarnya Rp300 miliar itu duit kecil, coba kalau ada perusahaan yang mau berkontribusi dengan menyumbang Rp1 miliar berarti dibutuhkan 300 perusahaan guna pengembangan Kebun Raya Baturraden," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan bahwa pengembangan Kebun Raya Baturraden tersebut merupakan inisiasi dari Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia Megawati Soekarnoputri.

"Sebelum pelantikan kabinet di Cibodas, Ibu Megawati membisiki saya, (kebun raya) yang di Banyumas bagaimana? Makanya ini saya dorong," katanya.

Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden Ammy Rita Manalu menjelaskan bahwa "master plan" pengembangan objek wana wisata yang sudah disusun sejak 2004 itu terbagi menjadi zona tanaman koleksi, penelitian, pendidikan, dan rekreasi dengan 54 persen, zona hutan 25 persen, serta zona penerima utama, zona penerima alternatif, dan perkantoran masing-masing tujuh persen.

"Biaya untuk merealisasikan 'master plan' itu dibutuhkan biaya sekitar Rp300 miliar atau membengkak dari anggaran semula yakni Rp22,1 miliar," ujarnya saat memberikan paparan rencana pengembangan Kebun Raya Baturraden di hadapan Gubernur Jateng.

Menurut dia, realisasi pengembangan Kebun Raya Baturraden jika dilihat dari luas keseluruhan baru mencapai 11,5 persen dari total luas lahan 143,5 hektare sehingga masih terdapat 88,5 persen luas kawasan yang belum dikelola secara intensif.

Ia mengungkapkan bahwa pengembangan Kebun Raya Baturraden menghadapi beberapa permasalahan seperti kewenangan pengelolaan kawasan masih berada pada dua institusi yaitu BKT Kebun Raya Baturraden dan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur.

"Permasalahan lain, akses pintu masuk Kebun Raya Baturraden dikelola oleh PT Palawi Risorsis dan terbatasnya sumber daya manusia yang hanya 22 orang. Padahal idealnya 60 orang," katanya.

Dengan adanya pengembangan, kata dia, Kebun Raya Baturraden diharapkan menjadi lokasi wisata kebun raya yang memiliki karakteristik khusus agar menarik minat masyarakat untuk berkunjung.

"Koleksi Kebun Raya Baturraden hingga 2015 memiliki 2.367 spesimen, 572 spesies, 394 marga, dan 116 suku," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: