Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota DPR: Penggantian Buwas Aneh Bin Ajaib

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Marsiaman Saragih berpendapat ada sesuatu yang janggal di balik penggantian Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso (Buwas).

"Peristiwa penggantian Kabareskrim ini aneh bin ajaib," kata DPR Marsiaman Saragih di Jakarta, Sabtu (5/9/2015), setelah Buwas dicopot dari jabata Kabareskrim dan posisinya kini diganti oleh Komjen Pol Anang Iskandar.

Secara khusus, Marsiaman menyatakan keanehan itu berupa reaksi Dirut PT Pelindo II RJ Lino yang langsung menelepon Kepala Bappenas Sofyan Jalil sesaat setelah Bareskrim menggeledah kantor RJ Lino Jumat (28/8).

Penggeledahan yang dipimpin langsung Buwas terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat bongkar muat, "mobile crane" senilai Rp 45 miliar.

"Waktu itu RJ Lino mencak-mencak, tidak terima kantornya digeledah, bahkan sempat mengancam mau mengundurkan diri," kata Marsiaman.

Kemudian yang terjadi, tambah Marsiaman, justru Kabaresksrim Buwas yang dicopot dari jabatannya.

"Ada apa ini?" tanyanya.

Menurut Marsiaman, RJ Lino sebagai dirut perusahaan negara seolah-olah bisa mengatur negara ini. Padaha,l menurut politikus PDIP ini, Lino bisa menempuh jalur hukum atau menggugat kalau keberatan dengan cara-cara kepolisian yang menggeledah PT Pelindo II.

"'Kan ada praperadilan, gugat saja di pengadilan kalau dianggap cara kepolisian itu menyalahi hukum," katanya.

Penggeledahan itu dilakukan hanya untuk mencari bukti-bukti tambahan.

"Senang dan tidak senang tidak ada ukurannya kecuali lewat pengadilan," kata Marsiaman.

Mestinya, tambahnya, RJ Lino tidak perlu sewot apalagi sampai dihantui perasaan takut bila merasa dirinya tidak bersalah.

"Saya kira kita bisa terima jika dia menempuh jalur hukum sebabu merasa tidak senang dan keberatan tehadap cara polisi menggeledah kantornya," katanya.

Ia menambahkan, semakion terjadi keanehan karena kemudian RJ Lino tenang-tenang saja dan seolah-olah merasa tidak ada masalah.

"Saya kira kita ditertawakan kelompok tertentu melihat kejadian ini," katanya.

Marsiaman berharap kepolisian kuat dan berani membongkar kasus-kasus korupsi di negara ini. Sebab kalau kepolisian sudah kuat, maka KPK tidak akan diperlukan lagi, dan penindakan terhadap koruptor cukup oleh polisi dan kejaksaan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: