Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gereja Ortodoks Rusia Bela Literatur Al Qur'an

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online Moskow Gereja Ortodoks Rusia mengkritisi larangan teks Al Qur'an untuk dijadikan literatur. Diakon Andrey Titushkin membandingkan Al-Qur'an dengan Injil.

"Di dalam Injil terdapat banyak frase yang tidak manusiawi yang berasala dari presfektif masyarakat abad ke-21. Ayat-ayat kuno tidak dapat dianggap sebagai subjek radikalisme," ungkapnya seperti dikutip dari laman RBTH (1/10/2015).

Sementara itu Kepala Komite Asosiasi Umum Yaroslav Levin menyatakan pada “Izveztiya” bahwa kitab suci tidak seharusnya dianalisis sebagai materi ekstremis. Selain itu, dia juga mengungkapkan mengenai kemungkinan amandemen undang-undang.

Kritikan terhadap larangan penggunaan teks Al Qur'an sebagai literatur juga disuarakan Majelis Rendah Rusia (Duma). Dalam pertemuan Komite Asosiasi Umum Perwakilan Keagamaan Rusia, disampaikan bahwa pelarangan ayat suci bepotensi menimbulkan bahaya.

"Keputusan yang prematur dan tidak profesional dapat menabur perselisihan di dalam negeri, dan menciptakan lingkungan yang mudah disusupi oleh kelompok teroris untuk merekrut anggota baru," jelas pewakilan Muslim Shamsaila Saralieva.

Sebelumnya, pengadilan Yuzhno-Sakhalinsk menetapkan buku “Doa kepada Allah dan Maknanya di Dalam Islam” mengandung materi radikal. Pasalnya, terdapat pernyataan yang memancing permusuhan, sikap agresif, serta menghina agama lain (mereka yang tidak percaya dan menyembah Allah). Pernyataan  tersebut ditemukan oleh tim ahli dari pengadilan dalam beberapa ayat Al-Quran (Surah Al-Fatihah, Al-Jinn, dan sebagainya), dalam terjemahan bahasa Rusia. FK

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Febri Kurnia

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: