Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDI-P: Kalau Sudah Frustrasi Agus Marto Baiknya Mundur

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menilai pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pencitraan atas rencana menurunkan bahan bakar minyak (BBM) merupakan sebuah sikap frustrasi dari Agus karena tak mampu mengendalikan nilai tukar rupiah. Kalau tak mampu, kata Charles, sebaiknya Agus mundur dari kursi sebagai orang nomor satu di Bank Indonesia.

"Kalau (Agus) sudah frustrasi lebih baik mundur. Komentar Agus Marto bahwa presiden sedang melakukan pencitraan terhadap rencana pemerintah menurunkan harga BBM merupakan bentuk pernyataan seorang yang frustrasi yang sedang mencari perhatian," kata Charles saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (5/10/2015).

Selain itu, anggota Komisi I DPR tersebut melanjutkan pernyataan Agus tersebut tidak etis dan tidak pantas disampaikan oleh seorang Gubernur BI. Ketika semua pihak sedang menunggu aksi Gubernur BI dalam mengendalikan nilai tukar rupiah agar kembali menguat, Agus dinilai malah bersikap seperti politisi dengan mengkritik langkah Presiden Jokowi.

"Dalam kondisi rupiah yang melemah seperti sekarang ini sebaiknya Gubernur BI Agus Marto lebih fokus dan lebih serius menjalankan tugasnya. Bank Indonesia adalah yang memiliki kewenangan dan paling bertanggung jawab terhadap kondisi rupiah saat ini," terangnya.

Sebelumnya, dalam pernyataannya Agus Martowardojo meminta Presiden Jokowi supaya jangan mencari popularitas atas keinginannya untuk menurunkan harga BBM jenis premium.

Menurut Agus, harga BBM sudah dievaluasi pertiga bulan dan tak boleh asal diturunkan pada saat hitung-hitungannya masih belum jelas. Baginya, kalaupun BBM diturunkan maka sebaiknya tak demi mencari popularitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: