Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minat Investor Asing Tanamkan Uang di Properti Masih Tinggi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan minat investor asing guna melihat peluang berinvestasi di sektor properti di Indonesia masih tinggi.

"Dalam kelesuan pasar properti saat ini, minat investor asing masih tinggi ditandai dengan banyak investor asing yang mencari peluang untuk investasi properti di Indonesia baik melalui kerja sama maupun pembelian langsung," kata Country Head JLL Indonesia Todd Lauchlan di Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Menurut dia, mayoritas investor berasal dari sejumlah negara Asia seperti Jepang, Tiongkok, Singapura dan Malaysia, bahkan para pengembang lokal juga dinilai tidak kalah dengan pihak asing sehingga mereka juga mengambil peluang untuk mengambil momentum yang tepat.

Sebelumnya, Indonesia Property Watch (IPW) mengingatkan pemerintah agar benar-benar fokus pada pengembangan perumahan menengah-bawah yang dinilai bisa menyelamatkan sektor properti yang mengalami penurunan penjualan pada tahun 2015.

"Perumahan segmen menengah-bawah dapat menjadi penyelamat dalam menahan kondisi pasar perumahan agar tidak terjun bebas," kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda.

Oleh sebab itu, pemerintah dapat mempercepat program pembangunan sejuta rumah yang memang dipersiapkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai daerah. Percepatan tersebut, lanjut dia, dapat dilakukan dengan memperbanyak sumber dana yang harus disiapkan, mengingat bahwa dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp5,1 triliun untuk membiayai 68 ribu unit rumah telah habis terpakai per Juli 2015, sedangkan permintaan masih cukup banyak.

"Selain itu, aturan uang muka sebesar 1 persen belum sepenuhnya dapat terlaksana di lapangan dengan berbagai syarat yang ditetapkan," katanya.

Ia memaparkan bahwa kondisi ekonomi saat ini membuat konsumen perumahan, baik segmen menengah-atas atau segmen menengah-bawah turut melakukan aksi penundaan pembelian rumah. Pemantauan yang dilakukan IPW di beberapa lokasi bahkan terjadi diskon harga rumah hampir mencapai 30 persen. Namun hal tersebut tidak dapat mengerek penjualan.

"Meskipun hal ini tidak dapat menggambarkan kondisi pasar perumahan secara umum, namun fenomena harus ini harus disikapi pemerintah lebih serius untuk menghindari keterpurukan pasar perumahan secara nasional lebih dalam lagi," ucapnya.

Terkait dengan isu kepemilikan asing, Associate Director Colliers International (konsultan properti) Ferry Salanto menyatakan wacana kebijakan kepemilikan asing terhadap apartemen yang berharga Rp10 miliar ke atas diperkirakan hanya bakal berdampak kecil kepada sektor properti secara keseluruhan.

"Isu kepemilikan asing masih belum jelas, yang diusulkan pemerintah properti di atas Rp10 miliar," kata Ferry Salanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Menurut Ferry, bila memang akan diaplikasikan batasan Rp10 miliar ke atas untuk apartemen yang boleh dimiliki asing, maka hal itu hanya berdampak kecil karena apartemen dengan batasan itu hanya sekitar satu persen dari seluruh properti apartemen yang ada di Jakarta. "Efeknya hanya akan terdampak pada 1 persen apartemen di Jakarta," katanya.

Pada saat ini saja, ujar dia, pihak pengembang telah menerapkan sejumlah cara agar dapat menawarkan harga yang lebih tinggi seperti menawarkan apartemen dengan "semi-furnished" (sudah diisi sejumlah perabot). (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: